Percaya Gak Percaya, Sang Kakak Bongkar Ria Irawan Sudah Punya Firasat Akan Meninggal di Tanggal 6 Januari, 'Dia Sudah Tahu, Tanggal 6 Katanya'
SajianSedap.com - Tak terasa, setahun sudah Ria Irawan meninggal dunia untuk selama-lamanya.
Aktris kawakan ini menutup mata pada 6 januari 2020 setelah berjuang melawan kanker getah bening yang menggerogoti tubuhnya.
Kanker Ria ini sebenarnya sudah sempat sembuh, namun kembali muncul dengan stadium yang lebih berat.
Ria pun menyerah dan menghembuskan nafas terakhir di RSCM didampingi sang kakak dan suami tercinta.
Nah, Dewi Irawan, sang kakak sempat menyebebut firasat Ria Irawan sebelum meninggal dunia.
Ternyata, Ia sudah tahu kalau dirinya akan meninggal di tanggal 6 Januari.
Bikin merinding banget.
Firasat Ria Irawan
Saat ditemui pasca pemakaman Ria, Dewi yang menjadi saksi embusan napas terakhir Ria menceritakan kenangannya.
Dewi ingat, pertengahan Desember 2019 lalu dirinya masih ikut berlibur bersama Ria dan Mayky di Bali.
Selama di Pulau Dewata itu, perempuan yang juga dikenal sebagai aktris ini melihat kondisi adiknya itu sebenarnya tak baik-baik saja.
Waktu itu saya bingung, kok untuk bangun saja dia sudah susah, ya?
Keluar dari mobil, misalnya pergi ke mana, ngeluarin Ria dari mobil tuh digotong,” kenang Dewi.
Makanya pas tanggal 1 Januari 2020 lalu Dewi langsung menyarankan Ria untuk ke rumah sakit segera.
Saat itu kondisi Ria sudah tidak baik dan berkeringat dingin, tetapi Ria masih bertanya buat apa ke rumah sakit.
Sepulang dari Bali, kondisi Ria semakin drop.
Dewi kembali meminta Ria memeriksakan diri ke rumah sakit, agar tahu sakitnya di sebelah mana dan kenapa.
Namun, Dewi tak menyangka, jawaban Ria saat itu adalah pertanda untuknya.
“Ria bilang, Iya tapi sampai tanggal 6 ya. Dia sudah tahu, tanggal 6 katanya. Saya bilang, Ya tergantung dokternya dong sampai kapan, jangan kamu yang nentuin.
Kan, nanti kita ada janji juga sama dokter di tanggal 6 itu,” ungkap Dewi.
Dewi juga cerita, jam 9 pagi di hari Ria berpulang seharusnya ada tindakan lagi untuk mengobati penyakitnya.
Rupanya, di malam pergantian Minggu ke Senin, Dewi sempat takut Ria akan pergi, karena dulu ayahnya pergi di Senin pukul 00.40 WIB.
“Saya lihat jam, aduh sudah lewat jamnya ayah saya. Kayaknya saya udah bisa tenang. Tapi, kok kondisi Ria jadi begitu, ya?” ujar Dewi.
Dewi pun menceritakan kalau dini hari itu Ria juga susah sekali disuapi makanan, baik oleh dirinya maupun sang suami, Mayky.
Saat adzan subuh berkumandang, Dewi bersama suster yang mendapat giliran menjaga Ria karena Mayky menunaikan shalat subuh.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Dewi melihat kepala sang adik sudah lemas terkulai, seperti tak berdaya lagi.
Pikirannya saat itu, Ria mungkin sedang bercanda, karena begitu biasanya.
Pernah suatu waktu napas Ria sudah tersengal-sengal, kakak-kakaknya kira itu akhir usia Ria, dan mereka sudah berpelukan bak perpisahan.
Ternyata, itu akibat selang oksigen yang terputus.
Ria malah berseloroh, “Kalian pikir saya sudah mati, ya? Ha-ha-ha...”
Makanya, tak heran jika sebelum tahu adiknya sudah tiada, Dewi masih berusaha menyuapi madu ke mulut Ria, karena pukul 5 subuh Ria harus puasa.
Namun, ketika melihat madu itu malah keluar lagi dan posisi kepala adiknya janggal, Dewi pun bertanya pada suster yang berjaga.
“Aku tanya, Suster ini dia begitu, kumat atau normal, sih? Susternya coba manggil Ria, Ibu, Ibu…tapi enggak ada reaksi."
"Terus dipegangin pergelangan tangannya. Suster panggil dokter yang jaga, ternyata ketahuan pukul 4.40 meninggalnya,” ungkap Dewi sedih.
Lantas, saat detik-detik terakhir, adakah pesan khusus yang disampaikan Ria?
“Enggak ada, sih. Waktu kemarin, Ria kayaknya sudah tahu bakal pergi. Dia kan pakai masker ya, terus dia bilang ke saya, Kamu liatin saya terus, saya sudah berasa. Saya sempat lihat ada dua air mata di mata kirinya,” kata Dewi.
Entah apa maksud tangis terakhir Ria, karena tak ada satu orang pun yang tahu artinya.
Tapi, yang pasti, Ria sudah tak lagi merasakan sakitnya.
Selamat jalan Ria.
Kanker Getah Bening Ditandai dengan Benjolan pada Leher
Dilansir dari Kompas.com, mengenali gejala munculnya kanker sangat penting, agar cepat mendapat diagnosis oleh dokter.
Pada kanker kelenjar getah bening atau limfoma, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai.
Dokter dari Divisi Hematologi Onkokogi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, Dr.dr Andhika Rachman SpPD-KHOM mengungkapkan, setidaknya ada enam gejala yang bisa muncul.
Baca Juga: STOP Makan Mi Ayam Ditambah Dua Bahan ini dari Sekarang! Bisa Jadi Pemicu Kanker Mematikan
"Setiap orang gejalanya bisa berbeda-beda. Tetapi bukan berarti muncul satu gejala, lalu langsung ketakutan dan mengira itu limfoma. Harus diperiksakan ke dokter," kata Andhika.
Jika hasil diagnosis adalah limfoma, pengobatan medis harus segera dilakukan.
Kanker ini awalnya akan menimbulkan bengkak atau benjolan di daerah tubuh yang terdapat kelenjar getah bening.
Umumnya muncul di sekitar leher, ketiak, dan pangkal paha.
"Belum tentu leher bengkak itu limfoma. Kalau limfoma, benjolannya biasanya lebih dari satu atau seperti bergerombol dan tidak terasa sakit," kata Andhika.
Daftar Makanan Dan Minuman yang Sebaiknya Tidak Diletakkan Di Pintu Kulkas, Apa Saja?
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR