Dikenal Garang Karena Tatonya, Chef Juna Justru Pernah Mengalami Kejadian Pahit Diculik dan Disiksa, Kok Bisa?
Sajiansedap.com - Siapa yang tidak mengenal chef kondang, Juna?
Ya, Chef satu ini memang begitu dikenal luas semenjak menjadi juri di acara Master Chef.
Dirinya dikenal sebagai sosok yang garang karena banyak tato di tubuhnya.
Chef Juna juga memiliki restoran yang hits dan kerap ramai pengunjung loh.
Dibalik kesuksesannya yang gemilang, ternyata Chef Juna pernah mengalami kejadian pahit di masa lalu.
Kira-kira apakah itu?
Mari kita simak bersama.
Diculik hingga disiksa
Pria bernama lengkap Junior Jhon Rorimpandey ini sempat mengalami masa sulit sebelum menjadi chef terkenal seperti saat ini.
Lulus dari bangku SMA, Chef Juna melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan.
Chef Juna kala itu memilih berkuliah di jurusan perminyakan di Universitas Trisakti.
Namun sayang, setelah 3,5 tahun kuliah, Chef Juna tak menyelesaikan pendidikannya karena terlalu nakal.
Ketika berusia 17 tahun, Chef Juna dikenal sebagai anak nakal dan berandalan.
Melansir dari Tribun Jabar, Chef Juna bahkan pernah membuat geng motor bernama Bad Bones.
Mantan kekasih Aline Adita ini juga pernah diculik, disiksa, hampir ditembak, hingga overdosis.
Sempat diculik hingga hampir ditembak, Chef Juna berubah pikiran dan berniat memperbaiki diri.
Pria kelahiran Manado ini memutuskan untuk hijrah ke Amerika Serikat.
Chef Juna pun menjual motor Harley Davidson kesayangannya seharga Rp 40 juta di tahun 1998.
Hasil penjualan motor tersebut ia gunakan untuk biaya sekolah di luar negeri.
Krisis moneter pada tahun 1998 membuat keluarga Chef Juna mengalami kesulitan ekonomi.
Chef Juna bahkan terpaksa harus mencari uang sendiri untuk membiayai kehidupannya di luar negeri.
Hingga akhirnya Chef Juna mendapat pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran tradisional Jepang bernama Miyako.
Gaji pertama yang diterima Chef Juna adalah sebesar 1.000 Dollar AS per bulan.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Angka tersebut relatif kecil untuk tinggal di AS karena ia harus membayar sewa apartemen dan biaya makan.
"Saya cuma bisa simpan 150 atau 200 dollar untuk makan sebulan. Pertama jadi pelayan sebagai pekerja ilegal, kan saya tidak punya izin kerja, izin tinggal juga sudah habis setelah 6 bulan," ujar Chef Juna, seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari Kompas.com.
Selang beberapa lama, Chef Juna ditawari untuk menjadi murid dari master sushi di tempatnya bekerja.
Chef Juna dilatih dengan sangat keras hingga pemilik restoran pun kagum dengan kemampuannya.
Pria berdarah Manado ini pun dipromosikan untuk mendapatkan Permanent Resident.
Pada 2002, dia dipercaya untuk menjadi Head Chef (Kepala koki) di restoran tersebut
Dan hingga saat ini, ia dikenal sebagai salah satu Chef terbaik di Indonesia.
Penghasilan Chef Juna
Pria bertato ini lalu memutuskan hijrah ke Amerika Serikat agar kenalakannya tak bertambah.
Sebagai bekal, Juna menjual motor Harley Davidson kesayangannya seharga Rp 40 juta di tahun 1998 dan hasilnya dipakai untuk biaya sekolah penerbangan di negeri Paman Sam.
Juna akhirnya pindah ke Brownsville, Texas, Amerika Serikat pada tahun 1997 untuk memperbaiki kehidupannya.
Pada tahun 1998, orang tua Juna mengalami kesulitan ekonomi lantaran krisis moneter.
Terpaksa, Juna harus mencari uang sendiri untuk biaya hidupnya.
Di sinilah secara tidak sengaja Juna mulai berkenalan dengan dunia masak.
Juna yang rela bekerja apa saja demi mempertahankan hidupnya di Amerika Serikat, akhirnya mendapat pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran tradisional Jepang, bernama Miyako.
Gaji pertama yang diterima Juna adalah sebesar 1.000 Dollar AS per bulan.
Angka tersebut relatif kecil untuk tinggal di AS karena ia harus membayar sewa apartemen dan biaya makan.
"Saya cuma bisa simpan 150 atau 200 dollar untuk makan sebulan."
"Pertama jadi pelayan sebagai pekerja ilegal, kan saya tidak punya izin kerja, izin tinggal juga sudah habis setelah 6 bulan,"ujar Juna
Hingga setelah beberapa lama Juna bekerja di restoran itu, master sushi di sana menawarinya untuk menjadi murid.
Baca Juga: Resep Ikan Goreng Sambal Bangkok Enak dan Krispi, Sajian Penggugah Selera Saat Lebaran
Juna akhirnya menerima tawaran master sushi itu.
Juna lantas disponsori oleh restoran tempatnya bekerja untuk menjadi US Resident Green Card Holder dan diberikan kesempatan bekerja selama 5 tahun di restoran tersebut.
"Green Card Holder itu saya peroleh dari pekerjaan karena dinilai oleh pemerintah Amerika saya memiliki skill yang tidak dimiliki warga Amerika pada umumnya seperti sushi chef," ucapnya.
Singkat cerita, pada tahun 2001, Juna berhasil menjadi head chef atau kepala koki di restoran tersebut.
Pasalnya, master sushi yang melatih Juna pindah ke restoran lain.
Baca Juga: Resep Ikan Goreng Sambal Bangkok Enak dan Krispi, Sajian Penggugah Selera Saat Lebaran
Setelah hampir lima tahun Juna menjadi koki di restoran tersebut, dia memutuskan pindah restoran.
Chef Juna pindah ke restoran sushi nomor 1 di Houston yang bernama Uptown Sushi.
Di sana, Chef Juna menjadi Executive Chef.
Gaji yang didapatkan pun meningkat menjadi 4.000 Dollar AS per bulan.
Setelah hampir 12 tahun tak pulang ke Indonesia, Juna kemudian memutuskan cuti ke Indonesia selama 3,5 bulan untuk mengamati kuliner tanah air.
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR