Nah, saat inilah efek yang sering ditakuti orang terjadi, yaitu jengkoleun atau jengkolan.
Konsumsi jengkol berlebihan menyebabkan asam jengkolat yang memang sulit larut dalam air mengendap dalam ginjal, membentuk kristal padat.
Tentu saja ini juga tergantung pada kondisi tubuh tiap orang.
Jika pH darah normal, asam jengkolat aman-aman saja, tapi jika cenderung asam (pH kurang dari 7) asam jengkolat membentuk kristal tak larut.
Kristal tak larut pada ginjal ini yang mengakibatkan susah buang air kecil.
Banyaklah minum air putih, demikian anjuran Parlindungan.
Tapi bila tak keluar juga, maka banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengeluarkan kristal yang mengendap dalam ginjal tersebut, seperti dengan pembedahan atau laser.
“Jangan sampai keadaan berlanjut, hingga akhirnya menyebabkan ginjal mengalami kerusakan, dan tidak berfungsi, yang akhirnya harus menjalani hemodialisis” lanjut Parlindungan. "Sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik. Makanya bila menyukai suatu makanan, makanlah secukupnya," tutup Parlindungan.
Jadi mulai sekarang jangan mengonsumsi jengkol terlalu berlebihan ya.
Baca Juga: Mau Tahu Cara Membuat Telur Asin Sendiri dari Rumah? Perhatikan 3 Langkah Mudah ini Sekarang Juga
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR