Pasalnya, protein hewani pada susu sapi menghasilkan asam saat dipecah.
Untuk menetralkan dan membuang asam, tubuh harus menggunakan kalsium yang dikandung susu serta simpanan kalsium dalam tubuh; makanya, konsumsi susu sapi berlebihan bisa meningkatkan risiko patah tulang.
Alergi
Ada beberapa orang yang memiliki intoleransi laktosa sehingga enggak dapat mengonsumsi susu dan dapat menimbulkan reaksi alergi.
Alergi susu terjadi karena tubuh bereaksi terhadap protein yang ada di dalamnya.
Alergi susu sapi bisa menyebabkan gejala seperti, asma, sesak napas, diare, muntah, dan gangguan pencernaan.
Baca Juga: Resep Wedang Jahe Secang Susu Enak, Minuman Hangat Idola Saat Musim Penghujan
Dalam kasus parah, alergi susu juga bisa menyebabkan anafilaksis yang mengancam nyawa.
Mengandung Risiko Hormon dan Antibiotik
Susu sapi biasanya mengandung residu hormon dan antibiotik, serta dioksin dan polychlorinated biphenyls (PCBs).
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Source | : | cewekbanget.grid.id |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR