SajianSedap.com - Kasus Covid-19 mulai meningkat lagi minggu-minggu ini.
Maka dari itu, pemerintah memutuskan untuk menerapkan kembali PPKM Darurat atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat.
PPKM Darurat ini berlaku dari tangga 3 - 9 Juli 2021.
Saat terinfeksi virus Covid-19 ini, kita pun wajib untuk isoman atau isolasi mandiri.
Hal ini tentu saja untuk memutus rantai penyebaran lebih luas lagi.
Nah, selama isoman ternyata ada yang harus kita perhatikan nih, salah satunya makanan.
Ternyata ada beberapa makan yang dihindari saat isoman, loh!
Apa saja, ya?
Makanan memang harus diperhatikan untuk memenuhi asupan bergizi dan seimbang untuk kita.
Makanan yang bergizi sangat penting bagi orang-orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk mereka yang menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Maka dari itu, tak boleh segala dimakan, ternyata ada beberapa makanan yang dihindari saat isoman.
Alih-alih memperkuat daya tahan tubuh, jenis makanan tersebut malah dapat memperburuk kondisi kesehatan kita.
3 Jenis Makanan yang Perlu Dihindari
Spesialis Gizi Klinik, dr M Ingrid Budiman, SpGK mengatakan, pada dasarnya, hal yang dikhawatirkan ketika seseorang terinfeksi Covid-19 adalah adanya reaksi peradangan berlebih.
Untuk itu, pastikan makanan yang kita asup selama isoman tidak malah memicu reaksi peradangan.
"Kalau sudah terkena (Covid-19) yang ditakutkan reaksi peradangan yang berlebih ke seluruh tubuh."
Hal itu diungkapkan Ingrid dalam Live Instagram bertajuk "Makanan Bergizi yang Tepat untuk Pasien Isolasi Mandiri" bersama dari Bethsaida Hospital dan Living World Alam Sutera, Jumat (9/7/2021) seperti dikutip dari Kompas.com.
Ingrid menyebutkan, setidaknya ada tiga jenis makanan yang perlu dihindari selama isoman, yakni:
1. Makanan tinggi gula
Semua makanan maupun minuman tinggi gula dapat memperparah reaksi peradangan.
Misalnya seperti kue, selai, sirup, hingga bentuk bumbu seperti kecap manis atau bentuk lauk, seperti abon atau dendeng.
"Kadang ada abon dan dendeng yang masaknya pakai gula. Itu juga tinggi gulanya."
"Jangan kita makan dendeng lalu berpikir itu lauk, tapi dendeng yang agak basah itu pakai gula," ujarnya.
2. Makanan tinggi garam
Batasan konsumsi garam per hari adalah satu sendok teh. Untuk itu, hindari mengonsumsi garam berlebih dengan mengonsumsi makanan tinggi garam.
Ingrid menjelaskan, kandungan yang dihindari dari garam adalah natrium.
Natrium ternyata tak hanya terkandung dalam garam meja atau berbagai produk olahan, melainkan juga ada pada beberapa makanan yang dianggap "manis".
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Salah satunya adalah buah kaleng.
"Buah kaleng manis, tapi tinggi natrium karena pengawetnya itu pakai natrium. Jadi garam belum tentu asin," ujar Ingrid.
Soda kue juga tinggi kandungan natrium.
Sehingga ketika kita mengonsumsi kue, kemungkinan kita akan mengonsumsi makanan tinggi gula dan garam secara bersamaan.
3. Makanan tinggi lemak
Tak hanya bagi orang-orang yang terinfeksi Covid-19, terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak juga tidak baik bagi kesehatan secara umum.
Sayangnya, ada banyak sekali makanan tinggi minyak di sekitar kita.
Mulai dari gorengan, hingga menu makanan yang sengaja ditambahkan minyak atau lemak agar terasa lezat, seperti bakso atau sup.
"Kayak makan bakso sengaja ditaruh juga lemak sapinya, itu juga memperparah proses peradangan," ucapnya.
Solusinya...
Oleh karena itu, memasak makanan sendiri sebetulnya menjadi solusi terbaik karena kita tahu apa yang kita masukkan ke dalam makanan.
Selain itu kita juga bisa mengurangi asupan gula, garam, dan lemak demi kesehatan kita selama isoman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Saat Isoman"
KOMENTAR