"Terus pilih lah Fajar karena dia suami aku kan. Kemudian kami diusir, aku dan Fajar ajak anak aku hidup di Jakarta," tambahnya.
Namun, ada rasa penyesalan besar Yuyun Sukawati ketika ibundanya meninggal dunia. Sebab, ia merasa durhaka memilih Fajar ketimbang mendiang ibundanya sendiri.
"Makanya sampai ibu aku meninggal, aku nyesal. Karena memang ternyata, orangtua aku sejak awal menikah sudah menduga kalau Fajar tidak benar. Eh ternyata menjadi kenyataan, aku dianiaya selama dua tahun menikah," ujar Yuyun Sukawati.
Yuyun Sukawati menyesal membina rumah tangga dengan Fajar Umbara.
Dua tahun menikah, sudah cukup membuatnya tahu bahwa rumah tangganya tak bisa dipertahankan lagi.
Ia menuding Fajar Umbara kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Iya yang aku sesali adalah aku sudah pilih dia (Fajar) ketimbang ibu aku sendiri. Parahnya lagi anak aku juga dianiaya. Aku nyesel sekali menikah dengan dia," kata Yuyun Sukawati ketika ditemui di gedung Komnas Perlindungan Perempuan, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/4/2021).
Karena hal itulah, wanita berusia 44 tahun itu menegaskan tidak ada upaya damai dengan Fajar.
Yuyun juga ingin mengakhiri rumah tangga mereka.
"Udah engga ada kata damai atau rujuk, kemarin sudah pernah dan aku kasih kesempatan. Daripada babak belur, mending udahan aja. Daripada aku babak belur," ucapnya.
Source | : | TRIBUN MEDAN.COM |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR