SajianSedap.com - Tahu merupakan salah satu makanan sejuta umat yang sering dikonsumsi.
Selain rasanya, tahu merupakan salah satu sumber protein yang harganya cukup terjangkau bagi semua kalangan.
Apalagi tahu merupakan salah satu makanan rendah gula yang pastinya sehat untuk dikonsumsi.
Dalam 100 gram tahu memiliki sekitar 65 hingga 70 kalori, para ahli kesehatan bahkan menyarankan penderita diabetes dan jantung mengonsumsi ini.
Maka tak heran banyak orang yang tak segan mengonsumsi tahu sebagai menu wajib saat makan, mulai dari sarapan hingga makan malam.
Akan tetapi apa jadinya jika Anda terlalu sering makan tahu?
Rupanya, bukan tanpa efek samping Anda memakan tahu terlalu sering.
Alih-alih sehat, makan tahu setiap hari justru bisa menyebabkan gangguan kesehatan lho.
Bahaya Konsumsi Tahu Terlalu Sering
Bagi Anda, mungkin tahu merupakan salah satu makanan yang paling aman dikonsumsi
Namun, konsumsi terlalu banyak ternyata bisa menimbulkan risiko buruk terhadap kesehatan seseorang.
Dilansir dari Suar.id, berikut ini beberapa bahaya yang muncul jika seseorang terlalu sering mengonsumsi tahu.
Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Pantang Minum ini Setelah Makan Pare! Bahaya Mengerikan ini Dijamin Bikin Kita Kapok Selamanya
1. Pencernaan Protein Sulit
Konsumsi tahu sewajarnya dan jangan sampai terlalu sering karena bisa berbahaya bagi proses pencernaan protein di dalam tubuh.
Meskipun tahu penuh dengan protein tanpa lemak, terlalu banyak protein yang masuk justru tidak baik.
Terlalu banyak protein bisa membuat penyerapan protein tersebut malah menjadi sulit.
2. Akumulasi Asam Urat
Tahu merupakan sumber protein yang berkualitas tinggi, tetapi jika dikonsumsi berlebih bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
Dr. Anju Sood, ahli nutrisi asal Bangalore mengatakan bahwa tahu adalah salah satu sumber protein yang baik, tetapi juga terdaftar di antara protesin keras.
Dalam hal ini adalah daya cerna, bagian akhir dari metabolisme protein termasuk nantinya pembentukan asam urat.
Maka, terlalu banyak mengonsumsi tahu bisa menyebabkan akumulasi asam urat berlebih di bagian bawah perut.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
3. Ketidakseimbangan Hormon
Makan tahu terlalu banyak juga dikaitkan bisa menyebabka ketidak seimbangan hormon pada perempuan.
Hal ini diungkap ahli gizi Dr. Rupali Dutta, yang menyebutkan bahwa kelebihan asupan tahu bisa mengganggu produksi estrogen.
Gangguan inilah yang mengarah ke masalah hormonal pada tubuh, tak terkecuali mengganggu ketidakseimbangan hormon.
4. Asupan Kalori Naik
Pada dasarnya, apapun itu jika dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan hal buruk bagi tubuh manusia.
Tahu salah satunya, dikemas dengan jumlah protein yang padat tetapi jika dikonsumsi terlalu banyak bisa menimbulkan peningkatan jumlah kalori.
Dampak negatif kondisi ini adalah bertambahnya berat badan, kebutuhan kalori untuk pria adalah 1.200 dalam sehari.
Sementara itu, kalori yang dibutuhkan perempuan adalah 1.800 dalam satu harinya.
5. Kekurangan Mineral
Tahu mengandung phylate yang bisa mengganggu penyerapan nutrisi penting dalam tubuh, khususnya yodium.
Seperti yang diketahui bahwa yodium merupakan salah satu mineral penting yang berfungsi meningkatkan metabolisme untuk fungsi tiroid.
Jangan Beli Tahu dengan Ciri Ini
Selain tidak disarankan mengonsumi tahu terlalu sering, Anda juga perlu memperhatikan ciri-ciri tahu yang Anda beli.
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Pusat Bayu Sari Hastuti mengatakan, dari sidak yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional ditemukan cukup banyak tahu yang mengandung formalin.
Formalin tersebut digunakan agar tahu bisa bertahan lebih lama.
"Ada bahan pangan seperti tahu yang sering dikasih formalin supaya enggak cepat busuk," ujar Bayu saat dihubungi, Rabu (30/5/2018).
Bayu mengatakan, diduga pemberian formalin pada tahu tidak dilakukan di pabrik produksi melainkan di distributor agar tahu yang dijual bisa awet.
Masyarakat bisa menandai tahu yang diberi formalin dengan memegang tahu tersebut.
Bila terasa lebih kenyal, patut dicurigai tahu tersebut berformalin.
Konsumen juga bisa mengetahui apakah tahu tersebut berformalin atau tidak dengan mendiamkannya selama semalam.
Jika tahu tidak busuk, patut diduga tahu tersebut mengandung formalin.
"Kami sudah telusuri sampai pabriknya, bersih airnya, bahan bakunya, enggak ada formalin, jadi mungkin distributornya. Distributornya ngambil, ngasih ke pedagang supaya awet, kan pedagang enggak tahu kalau ada formalinnya," ujar Bayu.
Rabu pagi Sudin KPKP Jakarta Pusat dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan DKI Jakarta melakukan sidak ke sejumlah pasar di Jakarta.
Pasar tersebut yaitu Pasar Senen Blok III, Pasar Gondangdia, Pasar Cikini, serta pasar modern di daerah Menteng dan Gajah Mada.
Dari sidak tersebut ditemukan sejumlah makanan yang mengandung formalin, boraks, dan penggunaan pewarna pakaian khususnya pada tahu, daging ayam, dan kerupuk.
Artikel ini telah tayang di BolaStylo dengan judul Cegah Penyakit Berbahaya! Stop Terlalu Sering Mengonsumsi Tahu
Source | : | BolaStylo |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR