SajianSedap.com - Resep Sayur Terung yang super nikmat ini paling pas untuk teman menyantap nasi hangat.
Rasa kuah yang super gurih dari Resep Sayur Terung bikin kita jadi makan lebih lahap,
Tertarik untuk menghadirkan Resep Sayur Terung yang enak ini sebagai menu makan siang nanti?
Baca Juga: Resep Tumis Jagung Putren Campur Enak, Menu Harian yang Praktis Dan Penuh Nutrisi
Waktu: 30 Menit
Sajian: 6 porsi
Bahan:
250 gram terung hijau, potong-potong
1 papan petai, belah dua, potong-potong
50 gram daun melinjo
2 lembar daun salam
2 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
3 buah cabai hijau, potong memanjang, bagi 2 bagian
50 gram daging tetelan
2 1/2 sendok teh garam
1 sendok teh gula pasir
1 sendok teh air asam jawa, dari 1/2 sdt asam dan 1 sdm air
500 ml santan kental, dari 1 butir kelapa
1.000 ml santan encer, dari sisa perasan santan kental
2 sendok makan minyak, untuk menumis
Bumbu Halus:
2 cm kunyit, bakar
1 sendok teh terasi, bakar
5 butir kemiri, sangrai
8 butir bawang merah
3 siung bawang putih
3 buah cabai merah besar
2 sendok teh ketumbar
Cara Membuat Sayur Terung:
1. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, serai, dan lengkuas sampai harum. Tambahkan cabai hijau. Aduk sampai layu.
2. Masukkan tetelan. Aduk sampai berubah warna.
3. Tuang santan encer. Aduk rata. Masak sampai tetelan matang.
4. Masukkan terung, petai, dan daun melinjo. Aduk rata. Bubuhi garam, gula pasir, dan asam. Aduk sampai sayuran matang.
5. Tuang santan kental. Masak sambil diaduk hingga mendidih.
Baca Juga: Resep Rempeyek Wortel Enak Ini Bisa Kita Buat Tanpa Harus Mahir Masak
Baca Juga: Resep Kering Tempe Aroma Honje Enak, Sajian Pelengkap Anti Gagal yang Bisa Dibuat Oleh Pemula
Baca Juga: Resep Tahu Goreng Bakso Ikan Enak, Menu Kreasi Tahu yang Rasanya Kelewat Mantap
Baca Juga: Resep Perkedel Tahu Kemangi Enak, Menu Pelengkap yang Selalu Diidolakan Seisi Rumah
Baca Juga: Resep Botok Petai Cina, Sajian Murah Untuk Teman Menyantap Nasi Di Siang Hari
Penulis | : | Robert Christianto |
Editor | : | Dwi |
KOMENTAR