Sajiansedap.com - Ketika mendengar kata kanker pasti sudah menjadi momok menakutkan bagi kebanyakan orang.
Ya, kanker memang sangat ditakuti karena dapat mendatangkan kematian.
Pasti banyak orang ingin terus hidup sehat tanpa terkena penyakit apapun.
Namun nyatanya, beberapa jenis makanan justru menjadi salah satu penyebab kanker loh.
Terutama kanker lambung.
Menurut World Cancer Research Fund (WCRF), kanker lambung merupakan kanker urutan kelima dengan pengidap terbanyak di dunia.
Menurut ahli, ada 6 jenis makanan ini memang sebaiknya dihindari atau tidak dikonsumsi terlalu sering.
Penasaran apa saja makanan yang dimaksud?
Berikut ini ulasan lengkapnya.
Makanan Penyebab Kanker Lambung
1. Daging olahan
Periset menemukan bahwa seseorang yang mengonsumsi 50 gram daging merah olahan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker lambung.
Risiko menjadi lebih tinggi bila konsumsi daging merah olahan tersebut dimasak dengan menggunakan asap atau garam seperti daging asap, hotdog, atau sosis panggang.
Ada peningkatan sekitar 18% risiko terkena kanker lambung dengan pola konsumsi seperti itu.
2. Makanan panas
Makanan panas meningkatkan risiko kanker lambung sebesar 4,22 kali.
Hal ini karena selaput lendir di saluran pencernaan manusia cukup rentan dan hanya bisa menangani makanan dengan suhu 50 sampai 60 derajat Fahrenheit, atau setara 15 derajat Celcius.
Jika melebihi suhu tersebut, perut akan 'terbakar'.
Maka, kebiasaan makan dalam kondisi panas bisa membakar selaput lendir saluran pencernaan dan menyebabkan perubahan patologis.
Inilah yang akhirnya bisa menyebabkan kanker perut.
Sebagai solusi, kita harus berusaha menghindari makanan dengan suhu di atas 15 derajat celcius
Selain itu, makanlah sebanyak mungkin sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin C.
3. Zat penstimulasi
Makanan yang mengandung zat penstimulasi seperti rokok, alkohol, dan pil anti-inflamasi sangat membahayakan bagi selaput lendir saluran pencernaan.
Anggapan bahwa nikotin masuk ke paru-paru saja tidak benar.
Zat ini ternyata juga bisa masuk ke perut melalui saluran pencernaan dan menyebabkan kejang di bawah selaput lendir.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Dalam jangka panjang hal ini akan berakhir dengan infeksi.
Alkohol memiliki efek yang sama pada perut dengan menyebabkan hiperemia dan bahkan pendarahan pada selaput lendir.
Pil anti-inflamasi juga merusak lambung dengan cara yang berbeda.
Pil ini meningkatkan sekresi asam lambung dan pepsin, sehingga menyebabkan infeksi lalu berlanjut pada kanker lambung.
4. Nasi dicampur dengan sup atau kuah
Ternyata makan nasi yang dicampur dengan sup bukanlah kebiasaan makan yang sehat.
Hidangan semacam ini bisa menambah beban perut.
Akibatnya lambung akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk proses mencerna.
Selain itu, kebiasaan makan semacam ini bisa menyebabkan hiperekresi dalam air liur yang memperlambat penyerapan gizi pada nasi.
5. Makan sambil beraktivitas
Untuk menghemat lebih banyak waktu, banyak orang memilih untuk sarapan dengan cepat seperti mencuri waktu dalam perjalanan menuju ke kantor.
Ada juga orang yang makan sambil membaca dan menonton di layar komputer. Hal ini adalah kebiasaan makan yang buruk.
Proses pencernaan di perut bisa sangat terbebani.
Hal ini membutuhkan sejumlah suplai darah di perut untuk mencerna dan ini sulit untuk dipenuhi jika tubuh bergerak melakukan aktivitas lain.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa merusak kapasitas pencernaan perut manusia dan menyebabkan gastritis, hingga kanker lambung.
6. Makan buah berasa asam saat perut kosong.
Makan buah asam pada perut kosong termasuk kebiasaan tidak sehat. Untuk anda tahu, saat kita lapar, asam lambung di perut akan mencapai konsentrasi tinggi.
Jika dikombinasikan dengan buah yang asam maka akan mengendap di perut.
Lama kelamaan akan menimbulkan benjolan endapan besar.
Tekanan udara di perut pun akan meningkat dan menyebabkan nyeri, bengkak, bersamaan dengan gejala terkait lainnya.
Bila semakin meradang dan sering terjadi, berisiko menimbulkan kanker.
Nah, dengan membaca ulasan di atas, anda sebaiknya menghindari makanan-makanan atau kebiasaan yang tidak sehat agar kanker lambung bisa terhindar.
Golongan Darah A Rentan Terkena Kanker Lambung
American Cancer Society menyatakan bahwa seseorang dengan golongan darah A lebih rentan terkena kanker lambung dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Weijing Sun, MD, Asisten Profesor Kedokteran di Universitas Pennsylvania, Direktur Upper GI Pancreatic-biliary-hepatic Cancer Group dan the Associate Director of the GI Cancer Program menyatakan hal serupa.
"Telah diketahui selama bertahun-tahun bahwa ada insiden kanker lambung yang lebih tinggi pada populasi tipe darah A dibandingkan pada orang dengan golongan darah lainnya." ungkapnya, dilansir dari oncolink.org.
Namun, angka kejadiannya lebih spesifik pada kanker lambung distal daripada kanker lambung proksimal.
Kanker lambung distal terjadi di lambung bagian bawah, sedangkan kanker lambung proksimal terletak di area atas lambung.
Namun, mekanisme maupun alasannya belum diketahui.
"Karena perbedaan jenis darah didasarkan pada bagian 'gula' glikoprotein pada selaput sel, mungkin saja kejadian ini bukan hanya karena 'golongan darah' itu sendiri," ungkap Sun.
Hal itu bisa terjadi juga karena faktor lain, misalnya karena beberapa molekul tertentu.
Hal yang harus diperhatikan, golongan darah A hanya sekedar faktor risiko saja. Bukan berarti golongan darah lain tidak berisiko.
Berbagai faktor lainnya bisa saja memengaruhi seseorang terkena kanker lambung.
Oleh karena itu, berbagai pencegahan sebaiknya juga dilakukan tak hanya bagi seseorang dengan golongan darah A saja, melainkan oleh setiap orang.
Beberapa gaya hidup yang juga dikaitkan dengan faktor risiko kanker lambung.
Antara lain:
- Kebiasaan merokok
- Kurangnya aktivitas fisik
- Kerap kosumsi makanan tinggi garam dan makanan berasap
- Kurangnya asupan sayur dan buah.
Selain itu, untuk menjaga kesehatan lambung, ada baiknya kita mengurangi konsumsi 4 makanan penyebab kanker lambung berikut ini.
Artikel telah ditayangkan di nakita dengan judul, 6 Jenis Makanan Penyebab Kanker Lambung. Nomor 4 Tak Disangka
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR