Ahli biologi molekuler Indonesia Ahmad Utomo mengatakan, sebaiknya pemberian vaksin booster dilakukan ketika semua penduduk Indonesia minimal sudah mendapatkan dosis pertama.
"Saat ini masih banyak penduduk di Indonesia yang belum mendapat dosis pertama, lebih baik fokus semua mendapat vaksin pertama dulu," ungkap Ahmad Dikutip dari Kompas.com.
Terlebih mengingat, efikasi vaksin untuk mengurangi risiko kematian atau bergejala berat masih tinggi mencapai 80 persen.
Ingat, tujuan vaksin adalah mengurangi risiko kematian dan bergejala berat.
Vaksin tidak mencegah terinfeksi virus corona karena yang dilindungi adalah paru-paru, bukan saluran pernapasan bagian atas seperti hidung yang menjadi pintu masuk virus corona.
"Kecuali jika ada vaksin nasal dari hidung, itu baru bisa mencegah infeksi," ujar dia.
Pada bulan Juli lalu, Ahmad pun pernah bertanya kepada juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia terkait efikasi vaksin.
"Di bulan Juli itu, dokter Nadia mengatakan efikasi vaksin masih bagus. Artinya, korban Covid-19 itu yang belum divaksin," katanya.
Cuma Pakai Tepung Terigu, Ini Cara Ampuh Mengusir Semut di Rumah Sampai ke Sarang-sarangnya
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR