SajianSedap.com - Menyambut Hari Kesehatan Nasional akan segera diperingati pada 12 November mendatang, hingga kini sektor kesehatan masih menjadi perhatian penting oleh pemerintah.
Tentunya, dengan datangnya momentum ini, masyarakat diharapkan lebih waspada akan kesehatan, terutama di masa pandemi.
Meski vaksin telah dilakukan, aturan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.
Baru-baru ini pun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengumumkan berita penting mengenai vaksin.
Menteri Kesehatan telah mengumumkan akan dimulainya vaksin dosis ketiga atau vaksin booster bagi beberapa golongan.
Lalu kapan vaksin ketiga dilakukan dan siapa saja yang akan mendapatkannya? simak ulasannya.
Vaksin Dosis Ketiga atau Vaksin Booster akan Segera Dimulai
Semenjak pertengahan tahun 2021, pemerintah telah menggalakkan vaksinasi Covid 19 sebagai bentuk pencegahan terhadap dampak buruk virus tersebutpada tubuh.
Meski masyarakat belum sepenuhnya mendapatkan vaksin, namun pemerintah telah mentapkan akan dimulainya vaksin dosis ketiga untuk umum.
Sebelumnya, vaksin dosis ketiga sendiri masih diberikan pada kalangan terbatas seperti tenaga kesehatan dan orang yang bekerja untuk pelayanan publik
Kini Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi mengatakan, pemberian vaksin booster atau vaksin Covid-19 dosis ketiga dapat dilakukan setelah lebih dari 50 persen sasaran tervaksinasi dua dosis.
"Semua negara yang memulai booster dilakukan sesudah 50 persen dari penduduknya disuntik dua kali.Dan kita memperkirakan ini akan terjadi di bulan Desember," kata Budi Gunadi sDikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, menurut data dari laman covid19.go.id, per 8 November 2021, pemberian vaksin dosis pertama sudah mencapai 125 juta orang, sementara vaksin dosis kedua telah mencapai 79 juta.
Untuk dosis ketiga sendiri, vaksinasi telah diberikan pada 1,6 juta orang.
"Hitung-hitungan kami kan di akhir Desember, (sebanyak) 59 persen kita bisa capai divaksin dua kali dan 80 persen sudah dapat vaksin pertama. Jadi itu adalah saat yang lebih proper, lebih pas untuk kita bisa memberikan vaksin booster ke depannya," lanjut Budi.
Budi menegaskan, prioritas pemberian vaksin booster yang ditanggung pemerintah adalah pada lansia yang dinilai berisiko tinggi, serta PBI (Penerima Bantuan Iuran) BPJS Kesehatan.
Lebih lanjut, ia mengatakan, masyarakat yang termasuk kategori vaksinasi booster berbayar bisa memilih jenis vaksin yang mau disuntikkan kepadanya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Ahli biologi molekuler Indonesia Ahmad Utomo mengatakan, sebaiknya pemberian vaksin booster dilakukan ketika semua penduduk Indonesia minimal sudah mendapatkan dosis pertama.
"Saat ini masih banyak penduduk di Indonesia yang belum mendapat dosis pertama, lebih baik fokus semua mendapat vaksin pertama dulu," ungkap Ahmad Dikutip dari Kompas.com.
Terlebih mengingat, efikasi vaksin untuk mengurangi risiko kematian atau bergejala berat masih tinggi mencapai 80 persen.
Ingat, tujuan vaksin adalah mengurangi risiko kematian dan bergejala berat.
Vaksin tidak mencegah terinfeksi virus corona karena yang dilindungi adalah paru-paru, bukan saluran pernapasan bagian atas seperti hidung yang menjadi pintu masuk virus corona.
"Kecuali jika ada vaksin nasal dari hidung, itu baru bisa mencegah infeksi," ujar dia.
Pada bulan Juli lalu, Ahmad pun pernah bertanya kepada juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia terkait efikasi vaksin.
"Di bulan Juli itu, dokter Nadia mengatakan efikasi vaksin masih bagus. Artinya, korban Covid-19 itu yang belum divaksin," katanya.
Untuk itu, selagi menunggu vaksin booster di mana semua penduduk mendapat vaksinasi dosis pertama dan 50 persen mendapat vaksin dosis kedua, yang harus kita lakukan saat ini adalah tetap menerapkan protokol kesehatan 5M.
Terpenting adalah menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumumanan.
Pasalnya, hingga saat ini Covid-19 masih ada dan pandemi masih berlangsung.
Untuk itu masyarakat harus tetap waspada dan mentaati protokol kesehatan.
Bukan tidak mungkin varian baru bisa saja muncul karena ketidakpekaan masyarakat akan protokol kesehatan.
Ingat, pengobatan terbaik adalah pencegahan yang dilakukan sejak dini.
Info lebih lanjut mengani vaksin ketiga ini bisa Anda dapatkan di fasilitas kesehatan terdekat atau menghubungi pusat informasi terpercaya lain.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menkes Sebut Vaksin Booster Diperkirakan Awal 2022, Sudah Tepatkah?
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR