SajianSedap.com - Pencinta siomay harus banget baca artikel yang satu ini.
Soalnya, kita ternyata kini harus jeli memperhatikan campuran siomay saat memakannya.
Ternyata, ada 2 bahan yang tidak boleh dimakan bersamaan bersama siomay.
Sayangnya, dua bahan ini justru jadi favorit pencinta siomya.
Waduh!
Yuk, kita intip 2 bahan yang tidak boleh dimakan bersamaan saat makan siomay.
1. Saus Sambal Tak Bermerek
Pernahkah Anda melihat orang yang makan bakso dengan banyak sekali saus sambal?
Saking banyaknya, warna kuah baksonya berubah jadi merah merona.
Ya, saus sambal memang jadi favorit lantaran memberikan tambahan rasa asam, gurih dan sedikit pedas pada bakso.
Namun sayang, banyak pedagang bakso yang menggunakan saus sambal curah yang tak jelas bahan bakunya.
Saus sambal ini tentu saja jauh lebih murah harganya.
Sebenarnya, mengonsumsi saus sambal tentu boleh-boleh saja sebenarnya, asal kita yakin kalau saus yang kita telan adalah saus berkualitas baik.
Untuk itu, kenali dulu ciri-ciri saus sambal palsu yang pelan-pelan bisa membunuh Anda.
Yuk kita simak bersama-sama.
1. Saus sambal palsu biasanya lebih kental ketimbang saus sambal yang asli.
Saking kentalnya, biasanya kita harus menghentakkan botol tiap kali akan menggunakannya.
Sifat kental ini terjadi akibat penambahan pepaya muda ke dalam saus sambal palsu.
2. Saus sambal yang asli biasa terbuat dari cabai dan tomat.
Itu mengapa, warna saus yang wajar harusnya merah ke orange.
Sedangkan, yang palsu biasanya berwarna merah dan sangat mencolok.
3. Untuk rasa, saus sambal palsu terasa lebih ringan.
Itu sebabnya, banyak orang harus menggunakan saus sambal palsu dalam jumlah untuk mendapatkan rasa pedas dan asam yang diinginkan.
4. Melihat kemasan adalah cara paling mudah mengenali apakah saus sambal yang akan Anda konsumsi aman atau tidak.
Jika sudah tertera nomor register dari Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM), maka saus tersebut sangat aman untuk kita konsumsi.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Namun sayangnya, banyak pedagang membeli saus sambal dalam bungkusan refill dan tinggal mengisinya berulang kali ke botol yang sama.
Jadinya, kita tidak bisa memastikan lagi apakah merek pada botol saus sambal sesuai dengan isinya.
Jika Anda penggemar saus sambal sejati, cara paling aman adalah membawa sendiri saus sambal dari rumah.
Memang agak repot, tapi tubuh akan lebih sehat dan pastinya terhindar dari aneka penyakit berbahaya.
2. Ikan Sapu-sapu
Karena harga daging ikan yang cukup mahal, kini banyak pedagang nakal yang menggunkan ikan sapu-sapu sebagai bahan tambahan siomay.
Padahal, ikan sapu-sapu yang diambil dari teluk Indonesia yang tercemar sangatlah tidak layak makan.
Asal muasal ikan sapu-sapu disebut tak sehat dikonsumsi adalah karena makanan utamanya.
Ikan sapu-sapu suka memakan alga dan lumut.
Jika dipelihara di dalam akuarium, ikan sapu-sapu akan memakan lumut-lumut yang ada di sana sampai bersih.
Selain lumut, jika hidup di sungai atau danau, ikan sapu-sapu juga akan memakan alga. Lumat dan alga tersebut biasanya menempel di dasar sungai atau bebatuan.
Itulah mengapa ikan yang bernama ilmiah Hypostomus plecostomus ini dijuluki sebagai ikan sapu-sapu.
Ikan sapu-sapu banyak terdapat di perairan yang ada di Indonesia.
Padahal banyak sungai, danau, atau waduk di Indonesia yang telah tercemar.
Hal itu dikarenakan ikan sapu-sapu mampu menoleransi cemaran yang ada di dalam air.
Jadi, meski air di tempatnya hidup itu kotor dan sudah tercemar oleh zat-zat berbahaya, ikan sapu-sapu tetap bisa makan dan hidup di sana.
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR