SajianSedap.com - Tubuh terdiri dari banyak bagian yang sangat kompleks dan memiliki keterkaitan satu sama lain.
Karena itu jika terjadi kesalahan, dampaknya pun akan terasa bahkan bisa ditandai pada tempat yang jauh dari asal masalah kesehatan.
Tanda-tanda itu mungkin tidak bisa dirasakan, namun beberapa lainnya nampak secara nyata.
Seperti halnya penyakit kolestrol tinggi, beberapa gejala tidak dirasakan namun bisa tiba-tiba merenggut nyawa pengidapnya.
Meski tidak dirasakan, ada beberapa tanda kolestrol tinggi yang nampak seperti pada bagian mata.
Anda bisa mengecek kondisi kelopak mata untuk mewaspadai gejala kolestrol tinggi sehingga tidak menjadi lebih parah.
Lalu tanda seperti apa tanda pada kelopak mata yang harus diwaspadai? Yuk simak berikut ini.
Tanda Bintik di Kelopak Mata Pertanda Penyakit
Dalam beberapa kasus, orang-orang dengan kolesterol tinggi juga dapat mengembangkan benjolan kecil berwarna kulit di sekitar sudut kelopak mata, yang dikenal sebagai xanthelasma.
Sebuah penelitian pada hampir 13.000 orang menemukan bahwa orang-orang dengan xanthelasma, lebih mungkin mengalami serangan jantung.
Meskipun tanpa rasa sakit, kondisi kulit seperti ini tidak boleh diabaikan dan harus diperiksa oleh dokter.
Kondisi ini disebabkan oleh kumpulan deposit kolesterol kekuningan di bawah kulit sekitar mata.
Ini jarang, tetapi ini merupakan indikator kadar kolesterol tinggi atau lemak lain dalam darah.
Para ahli juga mengatakan kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dengan kadar kolesterol normal.
Dr Seth Rankin, seorang senior NHS GP dan pendiri London Doctors Clinic mengatakan bahwa Mona Lisa mungkin juga terkena kolesterol dengan menunjukkan sesuatu seperti xanthelasma di sekitar matanya.
Namun, dia menambahkan bahwa dalam banyak kasus, sulit untuk menemukan kolesterol tinggi.
Dr Seth berkata bahwa kolesterol adalah sejenis lemak yang terbentuk secara alami di dalam tubuh yang diangkut melalui darah.
Kadar kolesterol tinggi dapat membuat penumpukan plak di arteri yang dapat memblokir aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan aneurisma.
Dr Seth menambahkan bahwa seseorang tidak perlu kelebihan berat badan atau obesitas untuk mengembangkan kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi bisa terjadi karena gen bawaan atau makanan tinggi lemak jenuh sehingga orang dewasa dan muda sama-sama berisiko.
Kolesterol tinggi menyebabkan penyempitan arteri, serangan jantung, stroke dan penyakit arteri perifer.
Cara terbaik untuk menurunkan kolesterol adalah dengan menjaga dan mengawasi makanan mengandung lemak jenuh dan kolesterol hewani.
Banyak dokter menyarankan agar kadar kolesterol diuji dengan benar setidaknya setiap lima tahun, terutama jika seseorang dianggap berisiko tinggi.
Gejala Lain dari Kolestrol Tinggi
1. Muncul gumpalan di urat
Bagi orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi karena faktor genetik, penumpukan kolesterol kadang terlihat di kulit seperti gumpalan separuh biji kacang yang bisa dilihat dan dirasakan pada urat dekat buku jari.
Oleh karena tidak memiliki gejala yang spesifik dan bahkan bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali, tes darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui secara apasti apakah kadar kolesterol dalam darah normal atau tidak.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Minta dokter untuk memberi tes kolesterol setelah Anda berusia 20 tahun, kemudian periksa kembali setiap 4 hingga 6 tahun.
Sementara, jika Anda punya faktor risiko mengalami kolesterol tinggi, melakukan tes darah lebih sering akan lebih baik.
Apabila saat tes darah, kadar kolesterol darah total diketahui berada di atas 240 miligram per desiliter (mg/dL), Anda dapat didiagnosis mengidap kolesterol tinggi.
2. Terjadi xanthomata
Kolesterol tinggi dapat ditandai dengan xanthomata (penumpukan kolesterol) yang terlihat dalam jaringan tubuh, terutama dalam kulit dan urat.
Xanthomata bisa merupakan pembengkakan berbentuk bulat dan berwarna kekuningan.
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul Punya Bintik Kuning di Sekitar Kelopak Mata? Hati-hati Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya!
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR