Hasil riset yang dilakukan LIPI menunjukan jumlah bakteri yang terkandung dalam kertas nasi yang terbuat dari kertas daur ulang sekitar 1,5 juta koloni per gram.
Sedangkan rata-rata kertas nasi yang umum digunakan beratnya 70-100 gram, itu artinya ada sebanyak 105 juta-150 juta bakteri yang terdapat di kertas tersebut.
“Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibandingkan jenis kertas lainnya, ini melebihi batas yang ditentukan,” ujar Lisman lagi.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Lebih lanjut, Lisman mengatakan bahwa zat-zat kimia tersebut berdampak negatif terhadap tubuh manusia dan dapat memicu berbagai penyakit seperti kanker, kerusakan hati dan kelenjar getah bening, mengganggu sistem endokrin, gangguan reproduksi, meningkatkan risiko asma, dan mutasi gen.
Hal ini senada dengan pernyataan dari ilmuwan riset di New York State Department of Health, Kurunthachalam Kannan, Ph.D., yang mengatakan bahwa BPA juga terkandung pada kertas pembungkus makanan dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi.
Dimana bubuk BPA digunakan untuk melapisi kertas supaya lebih tahan terhadap panas.
Selain pada kertas pembungkus makanan, BPA juga sering terdapat pada tisu toilet, kertas koran, kertas struk belanja, maupun tiket.
Melihat penjelasan tersebut, demi meminimalisir risiko yang ada sebaiknya mulai sekarang kita mulai hindari penggunaan kertas nasi ini terlebih untuk makanan yang panas.
Manfaat Daun Jati Untuk Alas Makan
Dilansir dari The Better India, mengganti alas makan seperti piring dengan daun jati membawa manfaat kesehatan untuk tubuh.
Daun jati atau Tectona Grandis kaya akan serat alami, selain itu sifat astingen yang terkandung di dalamnya juga baik untuk kulit.
Selain itu, daun jati pun dikenal bisa mempercepat pemulihan luka pada kulit.
Artikel ini telah tayang di GridHEALTH.id dengan judul Bahaya Penggunaan Kertas Nasi, Picu Kanker Sampai Bikin Pria Mandul
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR