SajianSedap.com - Anda tentu masih ingat dengan sosok Oon Project Pop kan?
Ya, namanya tenar sebagai salah satu penyanyi kondang di Indonesia.
Namun sayang, Oon lebih dulu kembali ke Yang Maha Kuasa pada 13 Januari 2017 lalu.
Sebelumnya, sudah beredar foto Oon terbaring di ranjang rumah sakit.
Kondisinya pun makin parah sebelum akhirnya meninggal dunia.
Nah, siapa sangka, sering haus ternyata bisa jadi tanda gejala sakit kronis yang renggut nyawanya, lo.
Enam Tahun Lawan Diabetes
Berdasarkan keterangan istrinya, Dessy Rosalianita atau akrab disapa Ocha, penyakit diabetes yang diderita oleh Oon adalah penyakit keturunan yang diderita oleh sang ayah.
Oon mengidap penyakit mematikan ini sejak tahun 2010.
"Jadi ketahuannya waktu usia Oon 38 tahun saat usia anak kita, Raki itu baru 3 tahun, Oon terdeteksi kena diabetes," ujar Ocha.
Kondisi Oon juga diperparah dengan penyakit gagal ginjal dan jantung yang menyerang tubuh gempalnya.
Menderita gagal ginjal, Ia pun harus cuci darah satu minggu sekali.
Sementara itu, mengenai penyakit jantung, pompa jantung Oon sudah sangat lemah, sehingga tensi darahnya sangat tidak stabil.
Bandel Soal Pola Makan
Istri Oon juga mengungkapkan cerita semasa suaminya hidup.
Sejak divonis dokter menderita penyakit diabetes ternyata Oon tidak mengatur pola makan dan kehidupannya.
“Yah karena sulit untuk jaga pola makannya, jadi yah begini saat ini keadaannya,” kata Ocha dengan nada yang sangat lesu.
Oon bisa dibilang bandel soal pola makan, sehingga penyakitnya semakin parah dan akhirnya merenggut nyawanya.
Mengatur pola makan memang terlihat sepele, tetapi nyatanya kebiasaan sepele ini sulit untuk dilakukan.
Hal itulah yang terjadi pada Oon.
Bahkan, Ocha pernah meminta kepada rekan-rekan Project Pop (Yosi, Udjo, Tika, Odie, dan Gugum) untuk ikut mengawasai pola makan suaminya.
Namun, Oon suka memarahi teman-temannya jika tak kebagian makanan enak.
Gejala Diabetes
Diabetes mellitus atau sering disebut dengan penyakit gula, bisa menjadi momok tersendiri bagi sebagian orang. Sebab, penyakit ini merupakan penyakit tak menular yang cukup berbahaya.
Melansir World Health Organization (WHO) pada Senin (22/11/2021), sekitar 422 juta orang di dunia menderita diabetes. Sementara itu, setiap tahun terdapat 1,5 juta orang meninggal akibat diabetes.
Sebagai informasi, terdapat dua jenis penyakit diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan 2.
Aritkel berlanjut setelah video di bawah ini.
Diabetes tipe 1 disebabkan karena tubuh berhenti memproduksi insulin akibat kerusakan sel pada pankreas yang seharusnya bertugas untuk menghasilkan insulin.
Untuk diketahui, insulin merupakan senyawa hormonal yang membantu proses konversi glukosa menjadi energi.
Adapun diabetes tipe 2 disebabkan karena insulin yang ada dalam tubuh tidak dapat bekerja maksimal untuk membantu memproses glukosa. Hal ini menyebabkan kadar glukosa dalam peredaran darah menjadi tinggi.
Dari kedua jenis diabetes tersebut, diabetes tipe 2 adalah yang paling banyak terjadi.
Diabetes tipe 2 bisa diderita oleh segala usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai lanjut usia (lansia).
Faktor gaya hidup menjadi pemicu utama dari penyakit diabetes tipe 2. Gaya hidup yang dimaksud, antara lain kelebihan berat badan atau obesitas, terlalu banyak makan, hingga kurang aktivitas fisik.
Dirangkum Tribunnews.com dari Medical News Today, Senin, berikut tujuh gejala diabetes tipe 2 yang tampak sepele namun cukup berbahaya.
1. Selalu merasa lapar
Seorang penderita diabetes tipe 2 bisa menunjukkan gejala rasa lapar terus menerus atau memiliki peningkatan nafsu makan.
Namun, meskipun begitu, berat badan orang tersebut cenderung menurun.
Untuk diketahui, rasa lapar terus menerus itu disebabkan karena glukosa tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
2. Sering buang air kecil
Gejala sering buang air kecil disebabkan karena ginjal mencoba membuang kadar gula berlebih dari dalam tubuh.
Biasanya, gejala sering buang air kecil lebih kerap terjadi pada malam hari.
3. Rasa haus meningkat
Lantaran sering buang air kecil, tubuh menjadi banyak kehilangan air.
Lambat laun, hal tersebut bisa menyebabkan dehidrasi, sehingga seseorang merasa lebih haus dari biasanya.
4. Luka lama sembuh
Apabila kadar gula dalam darah tinggi, saraf dan pembuluh darah bisa rusak. Nah, hal ini bisa menyebabkan sirkulasi darah terganggu.
Ketika sirkulasi darah dalam tubuh terganggu, luka kecil sekalipun membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Luka baru bisa sembuh setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
5. Kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan atau kaki
Ketika kadar gula darah tinggi, sirkulasi darah akan terganggu dan ada kemungkinan saraf menjadi rusak.
Akibatnya, seseorang akan merasakan sensasi kesemutan bahkan mati rasa pada bagian tangan dan kaki. Kondisi yang dikenal sebagai neuropati ini bisa memburuk seiring berjalannya waktu.
6. Penglihatan menjadi kabur
Penglihatan kabur dapat terjadi akibat kelebihan kadar gula dalam darah sehingga pembuluh darah kecil di mata menjadi rusak. Hal ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata.
Gejala ini bisa datang dan pergi, tetapi bisa menjadi lebih parah dan bersifat permanen. Untuk mencegahnya, penderita perlu memeriksakan diri ke dokter.
7. Sering merasa kelelahan
Tingkat energi pada penderita diabetes tipe 2 dapat menurun dan memicu terjadinya kelelahan.
Hal tersebut terjadi lantaran tidak cukupnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tampak Sepele, 7 Gejala Diabetes Tipe 2 Ini Bisa Berbahaya
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR