SajianSedap.com - Udang merupakan salah satu sumber protein yang kerap dikonsumsi setiap hari.
Selain rasanya yang manis dan gurih, udah juga jadi salah satu seafood yang harganya terjangkau dibanding jenis seafood lain.
Tak heran jika udang kerap jadi buruan untuk jadi menu masakan favorit keluarga.
Namun, bagi Anda yang sudah memiliki pasangan, udang jadi salah satu makan yang harus jadi perhatian.
Pasalnya, udang ternyata bisa menurunkan gairah seksual.
Lalu bagaimana hal ini bisa terjadi?
Udang Jadi Makanan Penurun Gairah Seksual
Bagi Anda yang sudah memiliki pasangan ada kalanya pasti kerap mengalami penurunan gairah seksual.
Dikutip dari Livestrong, pakar kesehatan dan dokter Tasneem Bhatia mengungkapkan, kehilangan libido dapat terkait beberapa hal.
Mulai dari defisiensi vitamin B, memengaruhi energi; defisiensi seng, memengaruhi testosteron; hingga defisiensi asam lemak, memengaruhi produksi hormon secara umum.
Karena itu, vitamin berperan penting agar aliran darah dan fungsi organ lebih baik.
Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dengan vitamin A, E dan asam lemak omega-3--seperti stroberi organik, alpukat dan ubi jalar--dapat membantu menjaga libido yang sehat.
Sayangnya, ada makanan tertentu yang bisa memiliki efek sebaliknya.
Beberapa makanan yang kerap Anda konsumsi rupanya bisa menjaid penyebab gaiorah seksual Anda menurun.
Salah satunya adalah udang.
Siapa sangka jika udang ternayat jsutru bisa menurunkan kualitas hubungan seksual Anda bersama pasangan.
Udang tergolong rendah kalori, tinggi protein, rendah merkuri dan menawarkan banyak vitamin dan mineral. Namun, udang bukan makanan terbaik untuk kehidupan seks.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Tas menjelaskan, udang disemprot dengan 4-hexylresorcinol--bahan kimia yang membantu menjaga warna--yang dapat meningkatkan estrogen dan menurunkan testosteron.
Menurut studi tahun 2015, hampir 20 persen udang beku (baik mentah dan dimasak) diuji positif mengandung beberapa bakteri, termasuk vibrio dan E. coli, yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan gejala diare serta dehidrasi.
Udang mentah disebut 60 persen mengandung satu dari empat jenis bakteri.
Nah, gejala keracunan makanan tidak akan membuat Anda ingin berhubungan seks.
Selain udang, beberapa makanan lain juga bisa menjadi biang kerok menurunnya gairah seksual lho.
1. Susu
Apakah kamu termasuk laktosa intoleran?
Penting untuk diketahui, memiliki kondisi perut kembung dan berisi gas dapat mengurangi gairah seks siapa pun.
Menurut Tas, banyak pria tidak menyadari mereka tidak intoleran terhadap susu, sehingga terus mengonsumsi yang mana berdampak negatif pada dorongan seksual.
"Membatasi produk susu dapat membantu mencegah gejala-gejala mematikan gairah seks," katanya.
Susu, es krim, dan keju semuanya termasuk dalam kategori ini.
Nah, kalau berpikir mengalami intoleransi laktosa, Anda bisa mencoba beberapa alternatif non-susu untuk melihat apakah efek sampingnya bertahan.
2. Alkohol
"Berlebihan mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan disfungsi ereksi, sehingga membuat gairah seks menurun," kata Tas.
Perlu diingat bahwa, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, minum alkohol moderat adalah satu gelas sehari untuk perempuan, dan dua gelas sehari untuk pria.
Tapi, lebih dianjurkan untuk tidak minum alkohol agar tetap sehat!
3. Popcorn
Memang, godaan menyantap popcorn sebagai camilan menonton televisi kala malam atau akhir pekan cukup lah besar.
Sayangnya, popcorn asin itu dapat memiliki dampak negatif pada kehidupan seks pria.
"Kita semua suka popcorn, tetapi lapisan dalam berbagai jenis microwave popcorn mengandung asam perfluorooctanoic, pengganggu endokrin, dan dapat menurunkan kadar testosteron," kata Tas.
Selain meredam gairah seks, bahan kimia ini juga memengaruhi perempuan.
Ada penelitian menunjukkan, asam perfluorooctanoic dapat berdampak negatif terhadap kesuburan perempuan.
4. Stroberi
Menurut list terbaru Dirty Dozen dari Kelompok Kerja Lingkungan tentang buah-buahan dan sayuran yang paling banyak mengandung pestisida, stroberi berada di posisi tertinggi.
Selain risiko kesehatan seperti cacat lahir, parkinson dan kanker--mengonsumsi bahan kimia potensial dalam varietas konvensional dapat berdampak negatif pada kehidupan seks.
"Ingatlah untuk membeli (buah dan sayuran) organik," kata Tas.
"Pestisida ini adalah pengganggu endokrin yang meningkatkan estrogen, menurunkan testosteron."
5. Daun mint
Mengonsumsi mint dapat menenangkan perut dan meringankan mulas, membantu meningkatkan fokus dan membantu dengan batuk, kemacetan dan bahkan bau mulut.
Di sisi lain, mengonsumsi mint juga bisa berdampak pada kehidupan seks.
"Mentol dalam mint dapat menurunkan testosteron," kata Tas.
Oleh karena itu, teh spearmint sebenarnya direkomendasikan bagi perempuan untuk menurunkan kadar testosteron yang tinggi, terutama jika perlu meningkatkan produksi insulin atau memiliki kondisi yang disebut sindrom ovarium polikistik (PCOS).
6. Flaxseed
Selama lebih dari 5.000 tahun, biji rami telah digunakan untuk manfaat penyembuhan dan kesehatan.
Flaxseed memiliki banyak kandungan baik, mulai dari sumber asam omega-3 asam lemak esensial alfa-linolenat, tetapi juga sumber phytochemical yang disebut lignan dan tinggi serat makanan, magnesium, potasium, mangan dan mineral fosfor, besi dan tembaga.
Namun, pria mungkin berpikir dua kali sebelum menaburkannya pada semua yang mereka makan.
"Biji rami bubuk mengandung lignin dan serat, yang membantu memetabolisme estrogen, tetapi mungkin dalam jumlah besar menurunkan testosteron," katanya.
Dia menyarankan untuk membatasi konsumsi hanya satu hingga dua sendok teh beberapa kali per pekan.
Hal ini untuk mendapatkan manfaat serat serta membantu mencegah risiko penyakit jantung tetapi tetap menghindari efek samping penurun testosteron.
Jadi jika Anda ingin mengonsumsi makanan di atas, sebaiknya jangan dikonsyumsi saatr akan berhubungan seksual atau program untuk memiliki anak yang Anda jalani.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Awas, 7 Makanan Ini Bisa Menurunkan Gairah Seks Pria
Source | : | kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR