SajianSedap.com - Siapa yang masih memiliki toilet jongkok di rumah.
Semakin modern, membuat posisi BAB jongkok tergantikan dengan adanya kloset.
Kloset membuat seseorang jadi lebih santai saat BAB.
Bahkan tak jarang ada yang sampai menghabiskan waktu di toilet karena adanya kloset.
Meski terlihat nyaman, tapi siapa sangka keseringan BAB dengan posisi duduk menyimpan bahaya tersembunyi.
Hal ini diungkap langsung salah satu dokter ternama, mendiang Dr Ryan Thamrin.
Posisi saat BAB
Dalam akun instagramnya pada 2017 lalu, Dr Ryan Thamrin yang lebih dikenal sebagai Dr OZ Indonesia, mengunggah sebuah video yang jadi sorotan.
Video tersebut menunjukan posisi yang baik untuk Buang Air Besar atau BAB.
Baca Juga: Garang Asem Ayam Recipe, Soul-Satisfying Food That Warm You up on Cold Nights
Di unggahan ini, Dr OZ Indonesia juga menuliskan manfaat yang lebih baik dari BAB dengan posisi jongkok ketimbang duduk.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Israel di tahun 2003 menunjukkan bahwa posisi berjongkok ketika BAB memiliki sedikit masalah dengan sembelit, wasir, dan penyakit pencernaan atau divertikultis.
Selain penelitian tersebut, dilakukan lagi penelitian di Jepang di tahun 2010 hingga menemukan hasil bahwa berjongkok ketika BAB dapat menurunkan ketegangan otot dan tekanan perut daripada dengan posisi duduk.
Hal ini disebabkan karena posisi jongkok dapat mengoptimalkan saluran yang dilalui oleh kotoran atau sering kita sebut dengan anorektal.
Ketika kita BAB dengan posisi duduk, maka anorektal ini akan bengkok sehingga kita membutuhkan usaha yang lebih untuk dilewati kotoran BAB.
Sedangkan untuk posisi jongkok dapat meluruskan anorektal sehingga BAB terasa lebih mudah inilah manfaat buang air besar sambil jongkok.
Berbagai kelebihan dari toilet jongkok perlu dipertimbangkan ketika kita ingin membuat toilet. Meskipun, toilet duduk memiliki kesan lebih bersih, mewah, dan tidak jorok.
Namun, untuk kelebihan dalam hal kesehatan, toilet duduk masih kalah dengan toilet jongkok.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Apabila kita sudah terlanjur membuat toilet duduk di rumah kita atau ketika di tempat umum toilet yang ada adalah dengan posisi duduk.
Maka kita dapat mengakalinya dengan duduk jongkok di atas toilet duduk dengan cara meletakan kursi dibawah sebagai pijakan.
Mungkin hal ini terasa aneh dan canggung. Tapi demi kesehatan cara tersebut membuat tubuh kita seperti menjongkok
Hal ini membuat kita tahu bahwa toilet jongkok yang terkesan lebih konvensional memiliki berbagai kelebihan berkaitan dengan kesehatan tubuh.
Dalam unggahan lainnya, Dr OZ juga menyebutkan bahaya dari mi instan dan telur puyuh.
Pesan soal mi instan dan telur puyuh
Dalam akun instagramnya, Dr OZ kerap membagikan informasi soal kesehatan.
Salah satunya adalah soal makanan yang dikonsumsi.
Dalam sebuah unggahan, Dr OZ menyampaikanseputar bahaya mi instan.
Unggahan tersebut menunjukka mie instan yang dimasukkan ke dalam air yang sebelumnya sudah dicampur betadine dan airnya pun berubah warna.
Dr Oz menyebut perubahan warna yang ditimbulkan ketika mie instan dicampur dengan betadine adalah menunjukkan mie instan mempunyai karbohidrat yang sangat tinggi.
Hal itu bisa membuat tubuh rentan terserang penyakit mematikan akibat kelebihan karbohidrat.
Penyakit tersebut dimulai dari diabetes tipe 2, obesitas sampai resiko terserang kanker.
Dr OZ memang tidak melarang makan mie instan , tetapi jangan keseringan.
Selain itu ia juga mengunggah soal makan telur puyuh.
Kali ini ia membandingkan telur puyuh dan telur ayam.
Dr Oz menuliskan, 1 butir telur ayam ukuran sedang mengandung 186 mg kolesterol, sedangkan 1 butir telur puyuh "hanya" mengandung 75 mg kolesterol.
Namun pada kenyataannya, kalau kita makan telur puyuh itu bisa 4 butir sekaligus seperti makan sate telur sehingga kolesterol total yang masuk adalah 300 mg.
Itu sudah melebihi kecukupan kolesterol kita dalam sehari yaitu sekitar 200-300 mg.
Sedangkan kalau makan telur ayam cukup 1 butir aja ya, sehingga kolesterol total yang masuk "hanya" 186 mg.
Sekali lagi, Dr Oz kembali menyebut agar kita membatasi asupan makanan kita.
KOMENTAR