Sajiansedap.com - Ketika bau mulut menyerang pasti membuat tidak nyaman.
Hal ini bahkan bisa membuat tidak percaya diri loh ketika mau beraktivitas.
Biasanya bau mulut atau halitosis disebabkan karena penumpukan bakteri di mulut yang menghasilkan aroma tak sedap.
Namun, ada juga orang-orang yang mengalami masalah bau mulut sepanjang hari.
Hal ini bisa gawat banget deh pokoknya!
Penyebabnya bisa jadi karena makanan, yakni saat bakteri memecah gula dan pati dalam makanan yang kita konsumsi.
Tenang saja, ada bahan alami kok mengatasi bau mulut ini.
Tidak percaya?
Mari kita simak ulasan berikut ini.
Berkumur Dengan Campuran Kayu Manis dan Cengkeh
Pada kasus lainnya, bau mulut juga bisa menandakan adanya masalah pada gigi dan gusi.
Untuk mengatasinya, anda bisa mencoba berbagai obat kumur dari bahan alami yang mudah didapat.
Diantaranya ada cengkih, kayu manis, madu, garam, bahkan hanya air putih biasa.
Semua bahan alami tersebut tentunya bebas efek samping.
Melansir dari Times of India, berikut obat kumur dari bahan alami yang bisa mengatasi bau mulut.
1. Cengkih
Cengkih adalah rempah-rempah yang dipercaya dapat membantu mengatasi masalah bau mulut dan gusi bengkak.
Sifat antibakterinya mampu mengurangi jumlah bakteri di mulut dan mengurangi risiko masalah gigi lainnya seperti pendarahan dan kerusakan gigi.
Caranya, coba masukan beberapa potong cengkih ke dalam mulut, lalu kunyah dan kumur dengan air.
2. Madu dan kayu manis
Madu dan kayu manis punya sifat anti-inflamasi dan anti-bakteri.
Khasiatnya dapat membantu mengurangi pertumbuhan bakteri di mulut dan menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Selain itu juga dapat meminimalkan risiko kerusakan gigi, gusi berdarah, dan bau mulut.
Caranya, oleskan madu dan pasta kayu manis pada gigi dan gusi secara teratur lalu kumur dengan air.
3. Kulit kayu manis
Kulit kayu manis juga mengandung sifat antibakteri yang dapat mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut.
Anda hanya perlu menyimpan sepotong kecil kulit kayu manis di mulut lalu diamkan selama beberapa menit, selanjutnya kumur dengan air dan buang.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
4. Air putih
Air membantu mengeluarkan bakteri dari mulut dan mencegahnya supaya tidak berkembang biak di dalam.
Saat merasa napas beraroma tak sedap, segera minum air putih atau kumur-kumur, bisa juga tambahkan perasan lemon supaya lebih segar.
5. Air garam
Berkumur dengan air garam hangat dapat mencegah pertumbuhan bakteri jahat dalam mulut dan membuat nafas lebih segar.
Caranya, campurkan 1/4 hingga 1/2 sendok teh garam ke dalam segelas air lalu kumur-kumur.
Manfaat Berkumur dengan Air Garam
Siapa sangka jika air garam ternyata memiliki khasiat yang luar biasa jika dijadikan air kumur.
Dikutip dari Times of India, peneltian menunjukkan berkumur menggunakan air garam mengobati masalah kesehatan ringan.
Berikut beberapa manfaat berkumur menggunakan air garam secara rutin setiap hari.
Baca Juga: Resep Keripik Kentang Keju Enak, Camilan Renyah yang Bisa Bikin Kita Lupa Waktu
1. Pertahankan Tingkat pH
Campuran garam dengan air mampu menetralkan asam di tenggorokan yang dihasilkan oleh bakteri.
Manfaat ini membantu menjaga keseimbangan pH dan mencegah adanya pertumbuhan bakteri yang tidak baik di mulut.
2. Bersihkan Hidung Tersumbat
Larutan air garam membantu menghilangkan penumpukan lendir yang terjadi di saluran pernapasan dan rongga hidung.
Campuran ini juga mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit yang muncul di tenggorokan.
3. Cegah Infeksi Saluran Pernapasan
Penelitian di Jepang menemukan bahwa dengan berkumur menggunakan air garam hangat sebanyak tiga kali dalam sehari sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Yakni mampu mengurangi risiko adanya infeksi saluran pernapasan atas hingga sebanyak 40 persen.
Baca Juga: Resep Donat Paha Ayam Enak Ini Bikin Si Kecil Langsung Ogah Jajan Di Luar
Artikel telah ditayangkan di nakita dengan judul, Jangan Sampai Diomongin Tetangga! Bau Mulut Ternyata Bisa Diatasi dengan Obat Kumur Alami dari Cengkeh dan Kayu Manis
Cara Mencuci Lap Dapur Kotor dan Berminyak Bisa Kinclong Lagi Pakai Bahan Dapur Ini
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR