Sajiansedap.com - Lontong sayur memang kerap hadir di lebaran.
Biasanya jadi andalan dan menu favorit semua orang.
Namun ada hal yang harus anda ketahui.
Hal ini berkaitan dengan lontong yang dilarang dicampur dengan 2 bahan ini.
Bukan sehat malah datangkan petaka mengerikan loh.
Penasaran dengan 2 menu yang dimaksud?
Berikut ini ulasan lengkap yang harus anda perhatikan.
Jangan sampai berakhir di rumah sakit ya.
Bakalan rugi banget deh!
aca Juga: Buntil Daun Singkong Recipe, Even Die-Hard Meat Maniacs Will Love This
2 Menu Dilarang Untuk Disantap Dengan Lontong
1. Sambal Goreng Kentang
Ya, makan lontong sayur ditemani sambal goreng ternyata bukan pilihan yang tepat.
Walau rasanya jadi enak banget, nyatanya lontong yang terbuat dari nasi tak sehat jika dimakan bersamaan dengan kentang.
Perlu diketahui selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan kentang juga punya indeks glikemik yang tinggi.
Dikutip dari Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi.
Semakin tinggi suatu GI tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.
Sumber karbohidrat dengan angka indeks glikemik yang rendah, yaitu di bawah 55 disebut sebagai sumber karbohidrat yang baik.
Baca Juga: Pantas Lontong untuk Buka Puasa Cepat Basi, Ternyata Ini Penyebabnya
Lalu berapa nilai indeks glikemik yang dimiliki oleh nasi dan kentang?
Faktanya kedua makanan ini punya nilai indeks glikemik yang sangat tinggi, yaitu 73 untuk nasi putih dan 78 untuk kentang.
Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya kita disarankan untuk tidak mengonsumsi kentang dan nasi secara bersamaan.
Pasalnya jika makan dilakukan bersamaan, apalagi sering, akn meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2 karena dipicunya gula darah yang naik dengan cepat.
Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula garah.
Jikalau hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.
Mengonsumsi kentang dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas, karena gula pada keduanya mengandung banyak kalori.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Kalori yang berlebih ini kemudian akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, terlebih kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.
Perlu diingat mengonsumsi nasi dan kentangi secara bersamaan memang sebaiknya dihindari, agar tubuh tidak kelebihan kalori.
Namun jika kita ingin makan nasi dan kentang bersamaan sekali-kali harus mengikuti beberapa aturannya.
Seperti aturan menyesuaikan porsi asupan karbohidrat yang kita konsumsi setiap hari.
Untuk itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui kebutuhan karbohidrat harian masing-masing.
Sehingga kita bisa mengukur jumlah porsi nasi dan kentang yang akan kita konsumsi.
2. Kerupuk Oplosan
Kerupuk dan lontong sayur memang pasangan paling klop.
Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.
Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.
Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.
Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.
Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.
Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.
Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.
Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.
Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.
Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.
Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.
Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.
Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.
Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.
Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.
Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.
Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.
Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR