SajianSedap.com - Masih ingat dengan aktris Kiki Fatmala?
Artis yang erat dengan perannya sebagai Si Manis Jembatan Ancol ini rupanya sempat mengidap kanker paru-paru.
Bahkan, kanker tersebut sudah berada pada tahap stadium empat.
Tentu saja hal ini bisa saja mengancam nyawa Kiki Fatmala.
Pasalnya, kanker jadi salah satu penyakit yang sulit untuk bisa disembuhkan, apalagi jika berada pada stadium atas.
Meski kini mengaku sudah perlahan pulih, namun kini Kiki Fatmala harus selalu menjaga pola hidupnya.
Karena itu, belajar dari Kiki Fatmala, rupanya beberapa makanan yang ada di meja makan ternyata bisa menjadi makanan penyebab kanker paru-paru.
Tentunya Anda hrus waspada karena bisa jadi Anda sering memakannya.
Lantas apa saja makanan penyebab kanker paru-paru ini?
Makanan Penyebab Kanker Paru-paru
Menurut data dari Global cancer statistics (Globocan), pada tahun 2020 kematian karena kanker paru di Indonesia meningkat menjadi 30.843 orang dengan kasus baru mencapai 34.783 kasus.
Kasus kematian akibat kanker paru meningkat hingga 18 persen dibandingkan tahun 2018.
Rokok merupakan salah satu pemicu nomor satu kanker paru-paru. Baik perokok aktif maupun pasif berisiko terkena penyakit ini.
Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perokok memiliki risiko 15–30 kali lebih tinggi terkena kanker paru-paru dibandingkan orang yang tidak merokok.
Kendati demikian, tidak hanya rokok saja yang memicu risiko terkena kanker paru-paru, namun juga dari beberapa makanan.
Makanan-makanan pemicu kanker paru ini bahkan mudah dan sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Berikut makanan yang meningkatkan resiko kanker paru-paru, dilansir dari Grid Health.
1. Daging bakar
Olahan bakar daging baik itu ayam, ikan, sapi atau kambing menghasilkan kandungan yang berbahaya bagi tubuh apabila dikonsumsi terlalu banyak.
Proses pembakaran atau memanggang itu menghasilkan karsinogen yakni zat yang dilepaskan ketika lemak daging dibakar.
Selain itu proses pembakaran juga akan membuat hidrokarbon polisiklik masuk ke dalam makanan, ini lah yang bisa memicu penyakit kanker paru-paru.
2. Makanan lemak jenuh
Gorengan dan makanan cepat saji merupakan hidangan yang mengandung lemak jenuh tinggi.
Asupan asam lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung, serangan jantung.
Menurut penelitian dari Journal of Clinical Oncology menemukan, orang-orang yang mengonsumsi lemak jenuh terlalu sering dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut :
3. Karbohidrat olahan
Sebuah penelitian di Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention bulan Maret 2016 menemukan orang yang mengonsumsi banyak gula memiliki risiko kanker paru-paru lebih tinggi.
Saalah satu penyumbang gula dalam tubuh adalah karbohidrat olahan yang ditemukan di dalam roti, makanan dari tepung dan nasi.
Kadar gula yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan hormon yang dapat memicu peradangan kronis dan kanker.
4. Makanan yang mengandung arsenik
Yup! beberapa makanan mengandung zat arsenik juga dapat memicu kanker meski dalam jumlah yang tak mematikan.
Misalnya saja beras, jus apel, seafood, hingga unggas mengandung arsenik dalam jumlah kecil.
Ada penelitian yang membuktikan bahwa seseorang yang terpapar zat arsenik atau mengonsumsi zat ini dalam jumlah banyak, bisa berisiko mengidap kanker paru-paru.
Hal ini dibuktikan dari penelitian dengan 950 orang Bangladesh yang mengonsumsi air minum dengan kandungan arsenik yang lebih tinggi.
Hasilnya, sebagian besar mengalami gangguan fungsi paru-paru dibandingkan yang tidak terpapar
Tapi tenang, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung jumlah arsenik rendah, tapi jangan terlalu sering.
Nah itulah beberapa makanan yang patut Anda waspadai, karena bisa jadi pemicu kanker paru-paru.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Artikel ini telah tayang dengan judul, Makanan Penyebab Kanker Paru-Paru, Makanan yang Dikira Sehat Ini Ternyata Bisa Merusak Paru-paru Dibanding Rokok
Source | : | kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR