3. Membantu meregulasi tekanan darah
Krokot juga tinggi beberapa mineral penting, salah satunya potasium, mineral yang membantu mengatur tekanan darah.
Asupan kalium yang tinggi berkaitan dengan risiko stroke yang lebih rendah, dan juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Krokot juga merupakan sumber magnesium, nutrisi yang sangat penting yang terlibat dalam lebih dari 300 reaksi enzimatik dalam tubuh.
Magnesium dapat melindungi dari penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Menurut PHKT IPB, bagi Anda yang menanam atau membudidayakan krokot, tanaman ini bisa dipanen sekaligus atau pucuknya saja setiap dua hingga tiga minggu.
Untuk mengonsumsinya, pucuk muda krokot dapat dimakan mentah, direbus atau dikeringkan.
Krokot dapat ditambahkan ke dalam sup, salad atau direbus.
Sayuran ini dapat ditambahkan ke menu makanan dengan daging untuk menambah rasa atau dicampurkan ke dalam adonan untuk membuat roti yang nikmat.
Sementara untuk penggunaan di luar kuliner, krokot juga digunakan sebagai obat tradisional untuk beberapa penyakit.
Ini dilakukan di negara seperti China dan India.
Namun perlu diingat, krokot juga bisa mmeberikan efek samping.
Satu-satunya potensi kekurangan yang ditemukan para peneliti dari krokot adalah kandungan asam oksalat yang relatif tinggi, yang mengarah pada pembentukan batu ginjal.
Jika Anda sudah menderita batu ginjal, konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Perlu juga dicatat bahwa merebus krokot dalam air bisa membuat banyak asam oksalat hilang tanpa menghilangkan nutrisi bermanfaat lainnya.
Nah, jika ada tanaman krokot di rumah Anda, jangan dibuang.
Anda bisa memanfaatlkannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Serba-serbi Tanaman Krokot dan Khasiatnya untuk Kesehatan
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR