Sedangkan mereka dengan metabolisme cepat, tidak membawa risiko ini. Untuk metabolisme lambat, penelitian juga menunjukkan bahwa kafein menghambat kinerja atletik, daripada meningkatkannya.
Bagi sebagian orang, kafein juga dapat memicu iritasi pencernaan, termasuk mulas, sakit perut, kecemasan, detak jantung cepat, dan kelelahan yang meningkat.
Selain itu, konsumsi kopi selama kehamilan dikaitkan dengan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan keguguran.
Jika Anda menyukai kopi, nikmatilah manfaatnya. Tetapi usahakan untuk menjaga konsistensi, dan jangan berlebihan.
Juga, hindari menambahkan sesuatu yang tidak perlu ke dalam kopi, seperti pemanis buatan atau gula tambahan dalam jumlah besar.
Biasakan juga untuk tidak mengonsumsi kafein, setidaknya enam jam sebelum tidur untuk mengoptimalkan kualitas tidur.
Seperti banyak hal yang berhubungan dengan nutrisi, saran terbaik adalah mendengarkan tubuh Anda.
Jika Anda merasa bahwa kafein menyebabkan berbagai efek yang tidak diinginkan pada tubuh atau membatasi kinerja Anda, cobalah kopi tanpa kafein. Dan jangan lupakan konsumsi air yang harus selalu menjadi minuman utama sehari-hari.
Dampak Kopi Dicampur dengan Susu
Kopi murni mengandung aktioksidan tinggi, beberapa nutrisi seperti riboflavin, asam pantotenat, mangan, kalium, natrium, magnesium, dan niacin.
Kopi bermanfaat menurunkan risiko gagal jantung, penyakit parkinson, diabetes, alzheimer, kanker, serta menyehatkan organ hati dan DNA hingga hidup lebih lama.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR