SajianSedap.com - Pengeroposan tulang menjadi hal yang sering terjadi pada orang usia tua.
Biasanya, tulang dan sendi jadi sakit jika dipakai berjalan.
Belum lagi kalau jalan jauh, kursi roda pun mau tak mau harus dipakai.
Nah, sebenarnya tulang yang sehat harus dirawat sejak usia muda, lo.
Salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik untuk tulang.
Misalnya saja sayuran murah di pasar ini.
Sayuran yang Baik untuk Tulang
Sayuran berperan penting untuk membuat tulang tetap sehat dan kuat.
Jadi, sayuran tak kalah baiknya untuk menghindari pengeroposan tulang.
Baca Juga: Buntil Daun Singkong Recipe, Even Die-Hard Meat Maniacs Will Love This
Beberapa jenis sayuran ini bisa bikin tulang tetap sehat hingga usia tua, seperti dilansir WebMD.
Untuk menjaga tulang tetap sehat dibutuhkan kalsium yang cukup.
Kalsium dapat menyehatkan tulang dari waktu ke waktu.
Biasanya, untuk mendapatkan kalium seseorang perlu mengonsumsi susu.
Tetapi, kalsium juga dapat ditemukan di banyak sayuran.
Jenis sayuran gelap mengandung kalsium tinggi.
Misalnya kangkung, sawi, sawi putih, atau lobak.
Satu cangkir lobak hijau yang dimasak memiliki sekitar 200 miligram kalsium.
Dan itu setara dengan 20% dari target harian.
Sayuran hijau juga memiliki vitamin K, yang dapat mengurangi risiko osteoporosis.
Tak hanya itu, dua nutrisi yang memengaruhi kesehatan tulang adalah magnesium dan potasium.
Jika kekurangan magnesium, maka kita memiliki masalah keseimbangan vitamin D yang memengaruhi kesehatan tulang.
Salah satu cara untuk memenuhi nutrisi keduanya adalah dengan makan ubi jalar.
Ubi jalar yang dipanggang membuat tulang jadi lebih sehat dan kuat.
Karena di dalamnya terdapat 31 miligram magnesium dan 542 miligram potasium.
Kepadatan tulang memang akan berkurang seiring bertambahnya usia.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Setiap orang tentu sangat berisiko terkena osteoporosis.
Selain mengonsumsi sayuran, menjaga kesehatan juga perlu dengan pola hidup sehat dan aktif.
Rajin berolahraga, menghindari alkohok dan rokok, serta kurangi konsumsi kafein bisa dilakukan agar tulang tetap sehat.
Jeruk Nipis Bisa Cegah Stroke
Jeruk nipis dikenal sebagai buah penambah cita rasa dari suatu masakan.
Tapi tahukah, lebih dari itu jeruk nipis memiliki khasiat yang luar biasa untuk kesehatan.
Buah berwarna hijau ini diketahui kaya akan vitamin C, antioksidan, dan nutrisi lain yang membuatnya bermanfaat untuk kesehatan.
Melimpahnya nutrisi dalam jeruk nipis dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi faktor risiko penyakit kronis, hingga menjaga kesehatan kulit.
Selain itu, jeruk nipis juga mengandung vitamin C, zat besi, kalsium, vitamin B6, tiamin, dan kalium.
Bahkan, buah jeruk, termasuk jeruk nipis, telah terbukti bermanfaat untuk membantu mencegah penyakit stroke.
Penelitian menunjukkan bahwa flavonoid dalam jeruk nipis mampu melindungi dari serangan stroke.
"Data ini memberikan dukungan yang kuat untuk mengonsumsi lebih banyak buah jeruk sebagai konsumsi harian untuk mengurangi risiko stroke iskemik," kata pemimpin studi Aedin Cassidy, kepala nutrisi dari Norwich Medical School, University of East Anglia, Inggris.
Ada kemungkinan bahwa flavanone dalam buah jeruk meningkatkan fungsi pembuluh darah atau mengurangi peradangan, yang telah dikaitkan dengan stroke, kata para peneliti.
Cassidy mengatakan, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari flavanone, sebaiknya buah-buahan disajikan dalam bentuk jus dan tanpa tambahan gula.
Penelitian ini dipublikasikan secara online pada 23 Februari 2012 dalam journal Stroke, yang risetnya didanai oleh US National Institutes of Health.
Flavanones adalah jenis dari flavonoid yang selama dikenal karena kemampuannya dalam menekan kejadian risiko stroke lebih rendah.
Dalam risetnya peneliti mengevaluasi data dari U.S. Nurses Health Study selama 14 tahun.
Penelitian ini melibatkan hampir 70.000 wanita, yang masing-masing melaporkan asupan makanan mereka setiap empat tahun dan termasuk rincian tentang konsumsi buah dan sayuran.
Pada akhir penelitian diketahui bahwa ada sekitar 1.803 kasus stroke yang terjadi.
Sekitar setengahnya mengalami stroke iskemik (tersumbatnya saluran pembuluh darah).
Peneliti mengatakan, jumlah asupan flavonoid tidak mengurangi risiko stroke, tetapi asupan flavanone dapat mengurangi risiko stroke.
Wanita yang mendapatkan asupan flavanone lebih banyak memiliki risiko 19 persen lebih rendah terkena stroke iskemik ketimbang mereka yang mengonsumsinya dalam jumlah sedikit.
Para peneliti menemukan bahwa 95 persen konsumsi flavanone berasal dari buah jeruk dan jus, terutama jeruk orange dan grapefruit.
Peserta yang memakan buah atau jus jeruk paling banyak, risiko stroke berkurang sebanyak 10 persen.
Wanita yang mendapat asupan terendah flavanone rata-rata mengonsumsi sekitar 150 miligram flavonoid per hari atau kurang.
Sedangkan mereka yang mendapatkan asupan flavanone dalam jumlah banyak mengonsumsi sekitar 470 miligram sehari.
Cassidy mengungkapkan, sepotong buah jeruk mengandung 45 sampai 50 miligram flavanone.
Temuan juga menunjukkan bahwa mereka yang menjalankan diet tinggi flavonoid cenderung memiliki gaya hidup yang sehat seperti, jarang merokok, lebih sering berolahraga, makan lebih banyak serat, dan sedikit konsumsi kafein dan alkohol.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR