Beberapa orang mungkin merasa nyaman, jika tidur dengan kondisi lampu yang menyala.
Namun ternyata, paparan cahaya ketika tidur bisa berdampak negatif pada kesehatan.
Salah satunya meningkatkan detak jantung serta mengganggu kadar gula darah.
Hal tersebut didapatkan dari studi yang dilakukan sejumlah peneliti di Northwestern University di Chicago.
Mereka menemukan bahwa paparan cahaya dalam buatan seperti televisi, alat elektronik, hingga lampu di malam hari bisa meningkatkan detak jantung saat tidur.
Selain itu, bahaya tidur dengan lampu menyala lainnya adalah mengganggu sistem metabolisme glukosa darah keesokan harinya.
"Saya terkejut bahwa sejumlah kecil cahaya yang masuk melalui mata menuju otak masih memiliki efek yang sangat signifikan," ujar penulis studi di Northwestern University Dr Phyllis Zee, dilansir dari NPR, Jumat (1/4/2022).
Temuan ini, kata dia, membuktikan studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa paparan cahaya buatan saat malam hari, bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, serta sindrom metabolik.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti merekrut 20 orang dewasa berusia muda lalu menempatkan mereka di laboratorium selama 3 hari 2 malam.
Sepekan sebelum penelitian, peneliti mengevaluasi kebiasaan tidur peserta menggunakan alat untuk merekam gelombang otak dan buku harian.
Menurut studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences tahun 2022 ini, peserta penelitian diacak untuk mengambil bagian dalam salah satu dari dua kondisi tidur yaitu, kondisi cahaya kamar redup serta terang.
Daftar Makanan Dan Minuman yang Sebaiknya Tidak Diletakkan Di Pintu Kulkas, Apa Saja?
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR