SajianSedap.com - Tanaman bambu merupakan salah satu tanamam tropis yang tumbuh di hampir seluruh kawasan Asia, khususnya Indonesia.
Anda bisa dengan mudah menemukan tanaman bambu ini di pinggir jalan, pekarangan rumah bahkan di hutan belantara.
Tanaman bambu juga kerap dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan seperti peralatan rumah tangga, rumah bahkan hingga bahan baku sumpit.
Tidak heran jika bambu ini memiliki beragam manfaat untuk kegiatan ataupun kebutuhan sehari-hari.
Namun tidak banyak orang tahu, selain batang bambu, daun bambu ternyata juga memiliki manfaat loh.
Bahkan daun bambu ini bis amengatasi salah satu penyakit yang kerap diidap oleh sebagian besar orang.
Lantas apa saja manfaat daun bambu ini?
Bagaimana cara mengonsumsinya?
Berikut ulasan lengkapnya agar Anda bisa mencobanya di rumah.
Manfaat Daum Bambu untuk Kesehatan
Selama ini, bagian tanaman bambu yang disering dimanfaatkan adalah batangnya.
Daun dan bagian lainnya cuma jadi limbah.
Berbeda dengan yang berlaku di Cina.
Di Negeri Tirai Bambu, daun bambu justru memiliki sejarah pengobatan dan pangan yang panjang.
Manfaat daun bambu pertama kali diungkap dalam kitab Ming Yi Bie Lu (Catatan Dokter Ternama), yakni untuk meluruhkan dahak serta meredakan batuk dan susah napas.
Khasiat lain di antaranya adalah menetralkan racun dalam tubuh.
Kamus Besar Herbal Cina juga menuliskan bahwa daun bambu berfungsi mengeluarkan panas, ampuh mengembalikan cairan, dan bersifat diuretik (melancarkan air seni).
Tahun 1998, daun bambu dikategorikan oleh Badan Kesehatan Cina dalam daftar herbal alami untuk obat dan pangan.
Penelitian menunjukkan, daun bambu mengandung banyak zat aktif, yakni flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, mikroelemen, dan sebagainya, sehingga baik untuk menurunkan lemak darah dan kolesterol.
Juga bisa menurunkan oksidasi antioksidan atau radikal bebas, sebagai bahan antipenuaan, serta mampu menjaga stamina dan mencegah penyakit kardiovaskular.
Muliadi Lim OMD-oriental medical doctor dari Shanghai TC University mengungkapkan, kandungan flavonoid daun bambu memiliki efek positif pada kemoterapi terhadap sumsum tulang dan imunitas tubuh, bisa memperbaiki aliran mikrovaskular bagi penderita jantung, fungsi trombosit, dan peredaran darah di otot jantung.
Pakar kesehatan dari Jepang juga meyakini susunan flavonoid daun bambu mirip susunan hemoglobin.
Karena itu, daun bambu bisa langsung disuntikkan ke dalam vena dan dapat meningkatkan efisiensinya.
Flavonoid daun bambu juga aman, tak beracun.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini:
Uniknya, flavonoid daun bambu merupakan sumber daya domestik flavonoid pertama yang ditemukan di negeri Cina dan telah dipatenkan secara resmi.
Badan Kesehatan di Provinsi Zhe Jiang-Cina, melalui tes toksiologi, melakukan uji oral ekstrak daun bambu pada tikus dengan dosis LD50, yang lebih besar dari 10g/kg berat badan tikus.
Hasilnya daun bambu bebas racun.
Benarkah kandungan flavonoid daun bambu mampu menyehatkan jantung?
Sebuah penelitian secara khusus dilakukan guna mengungkapkan manfaat flavonoid daun bambu terhadap pembuluh darah dan aliran darah pembuluh koroner.
Variasi penelitian dengan dosis tinggi, menengah, dan rendah, flavonoid daun bambu terbukti dapat memperlancar aliran darah koroner dari jantung Cavia cobaya (sejenis tikus) yang terpisah dengan badannya.
Perhitungan terhadap grup dan masing-masing anggota grup mempunyai perbedaan yang signifikan, bertambah seiring dengan besarnya dosis.
Dosis tinggi, menengah, dan rendah flavonoid daun bambu dapat menambah daya kontraksi otot jantung dan perhitungan terhadap grup juga mempunyai perbedaan yang jelas.
Efek dari grup dosis kecil (2,5 mg/ml) menerangkan hasil positif bagi fungsi fisiologi normal arteri koroner dan berpotensi mencegah terjadinya gangguan jantung.
Sejak tahun 1998, ahli di Cina telah banyak melakukan penelitian terhadap fungsi flavonoid daun bambu untuk menghambat oksidasi lemak.
Contohnya, campuran segelas minuman cokelat dengan 1 persen ekstrak daun bambu secara signifikan meningkatkan antiradikal bebas sekaligus melindungi aktivitas vitamin A dan E.
Di pasar dalam negeri produk ekstrak daun bambu relatif belum banyak.
Biasanya dalam bentuk tablet maupun sejenis makanan ringan yang dapat dikonsumsi, layaknya jajanan.
Karena dalam bentuk ekstrak, tentu diperlukan sikap hati-hati dalam mengonsumsinya.
Cara terbaik untuk mengurangi risiko, perhatikan legalitas produk seperti ada tidaknya sertifikasi dari Badan POM.
Anda juga bisa membuatnya menjadi air rebusan.
Bagaimana tertarik mencobanya di rumah?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR