Bersama-sama dengan Banten, Jayakarta berkembang sebagai kota perdagangan.
Pada 1602, Belanda membentuk serikat dagang yang dinamakan VOC.
Permusuhan dengan Banten menyebabkan VOC memindahkan kantornya ke Jayakarta pada 1619.
Batavia (1619-1942) VOC telah berhasil merebut Kota Jayakarta pada tahun 1619 dan mengubah namanya menjadi Batavia.
Sementara benteng Belanda di Jakarta yang disebut Benteng Jacatra, kemudian diganti menjadi Kasteel Batavia.
Seiring berjalannya waktu, Kota Batavia diperluas dan fasilitasnya senantiasa bertambah.
Dalam sejarahnya, nama Batavia mempunyai masa hidup yang sangat lama, yaitu hingga tiga abad lebih (1619-1942).
Djakarta (1942-1945)
Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 dan sejalan dengan kebijakan de-Nederlandisasi, nama Batavia diganti dengan Djakarta atau nama lengkapnya Djakarta Tokubetsu Shi.
Jakarta (1945-sekarang)
Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama Jakarta tetap dipakai dengan meninggalkan nama Jepangnya.
Pada 1959, status Kota Jakarta mengalami perubahan dari kotapraja menjadi daerah tingkat satu yang dipimpin oleh gubernur.
Kemudian pada 1961, statusnya diubah menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Nama Jakarta"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR