SajianSedap.com - Ulang tahun Jakarta ke-459 disambut antusias semua warga.
Ulang tahun Jakarta ke-459 mengambil tema Jakarta Hajatan.
Ulang tahun Jakarta juga semakin dimeriahkan dengan beragam promo menarik dan gratis.
Tentu kita tak bisa sembarangan tahu nama Jakarta.
Karena nama Jakarta sendiri sudah banyak berubah sejak pertama kali didirikan.
Evolusi nama Jakarta
Nama Jakarta pertama kali digunakan pada 1942, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Kendati demikian, eksistensinya telah ada sejak abad ke-5, ketika masa kekuasaan Kerajaan Tarumanegara.
Sunda Kelapa (397-1527)
Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kalapa.
Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa adalah pelabuhan terpenting bagi Kerajaan Sunda.
Kerajaan Sunda sendiri adalah kelanjutan Kerajaan Tarumanegara, sehingga pelabuhan ini diduga telah ada sejak abad ke-5.
Sunda Kalapa sebagai kota pelabuhan kemudian berkembang menjadi kota pusat perdagangan, terutama dengan orang-orang asing.
Hal inilah yang memikat pemimpin-pemimpin Portugis yang berpangkal di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kalapa.
Kendati izin telah didapatkan, pada 1527 Sunda Kalapa telah direbut oleh Fatahillah, menantu Sultan Demak.
Dengan kemenangan itu, nama Sunda Kalapa kemudian diganti menjadi Jayakarta.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Baca Juga: Jakarta Rayakan Ultah Ke-495, Deretan Makanan Khas Betawi Ini Ternyata Sudah Langka, Pernah Icip?
Jayakarta (1527-1619)
Perubahan nama menjadi Jayakarta diperkirakan terjadi pada 22 Juni 1527.
Tanggal inilah yang kemudian dipilih dan diperingati setiap tahunnya sebagai hari jadi Jakarta.
Oleh orang-orang Eropa, Jayakarta lebih dikenal sebagai Jacatra.
Bersama-sama dengan Banten, Jayakarta berkembang sebagai kota perdagangan.
Pada 1602, Belanda membentuk serikat dagang yang dinamakan VOC.
Permusuhan dengan Banten menyebabkan VOC memindahkan kantornya ke Jayakarta pada 1619.
Batavia (1619-1942) VOC telah berhasil merebut Kota Jayakarta pada tahun 1619 dan mengubah namanya menjadi Batavia.
Sementara benteng Belanda di Jakarta yang disebut Benteng Jacatra, kemudian diganti menjadi Kasteel Batavia.
Seiring berjalannya waktu, Kota Batavia diperluas dan fasilitasnya senantiasa bertambah.
Dalam sejarahnya, nama Batavia mempunyai masa hidup yang sangat lama, yaitu hingga tiga abad lebih (1619-1942).
Djakarta (1942-1945)
Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 dan sejalan dengan kebijakan de-Nederlandisasi, nama Batavia diganti dengan Djakarta atau nama lengkapnya Djakarta Tokubetsu Shi.
Jakarta (1945-sekarang)
Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama Jakarta tetap dipakai dengan meninggalkan nama Jepangnya.
Pada 1959, status Kota Jakarta mengalami perubahan dari kotapraja menjadi daerah tingkat satu yang dipimpin oleh gubernur.
Kemudian pada 1961, statusnya diubah menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Nama Jakarta"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR