Memang, seperti disebutkan dalam penelitian berjudul “The evolutionary origin of female orgasm”, orgasme pada perempuan tidak memiliki manfaat evolusioner yang jelas seperti layaknya orgasme pada laki-laki.
Seperti diketahui, dalam berhubungan seksual prokreasi, seorang laki-laki perlu mengalami orgasme untuk menyalurkan sperma ke vagina agar terjadi kehamilan.
Namun, beberapa ilmuwan percaya bahwa orgasme wanita juga memiliki dampak terhadap proses pembuahan.
Mereka berpendapat bahwa hormon yang dikeluarkan oleh wanita pada saat orgasme dapat berperan penting pada proses ovulasi.
Lalu, apa yang terjadi ketika wanita mengalami orgasme?
Saat perempuan mengalami gairah, aliran darah ke alat kelamin meningkat.
Kondisi ini menyebabkan mereka menjadi lebih sensitif.
Saat gairah meningkat, detak jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan seseorang juga dapat meningkat.
Saat orgasme mendekat, otot mungkin berkedut atau kejang.
Banyak wanita mengalami kejang otot berirama di vagina selama orgasme.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa respons seksual mengikuti tahapan tertentu meskipun teori mereka tentang tahapan ini berbeda.
Namun, sebagian besar teori mencakup tahapan berikut:
- kegembiraan, ketika gairah dibangun
- fase stabil, ketika gairah meningkat dan menurun
- orgasme, yang menyebabkan perasaan senang yang intens
- resolusi, ketika gairah berkurang
Banyak wanita dapat mengalami orgasme lagi setelah resolusi, sedangkan pria biasanya memerlukan periode istirahat sebelum mengalami orgasme lagi.
Sementara internet dipenuhi dengan artikel yang menjanjikan bahwa orgasme memperbaiki kulit, rambut, dan kesehatan secara keseluruhan, hanya ada sedikit bukti ilmiah bahwa orgasme memiliki manfaat kesehatan tertentu.
Para ilmuwan belum mengidentifikasi manfaat evolusioner dari orgasme wanita atau menemukan bahwa orgasme meningkatkan kesehatan.
Namun, orgasme itu menyenangkan dan kenikmatan itu bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi wanita.
Seks yang menyenangkan dapat meningkatkan suasana hati seseorang, menghilangkan stres, meningkatkan kekebalan, dan membina hubungan yang lebih baik.
Wanita tidak perlu orgasme untuk hamil.
Namun, bukti yang terbatas menunjukkan bahwa orgasme dapat meningkatkan kesuburan.
Sebuah studi berjudul “Measuring sperm backflow following female orgasm: a new method” mengukur apakah ada retensi sperma yang lebih baik setelah orgasme wanita.
Hasilnya, tubuh wanita mempertahankan sperma lebih baik setelah orgasme.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Lebih Jauh tentang Orgasme pada Wanita"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR