Ya, beberapa orang memang suka menaruh rak bumbu tepat di samping kompor demi faktor kepraktisan, begitu juga dengan madu.
Padahal, Ketua Kelompok Tani (KTH) Sadar Tani Muda, Iyan Supriyadi sangat menyarankan untuk menyimpan madu di area dapur yang tidak terpapar sinar matahari langsung atau sumber panas lainnya, seperti kompor.
Pasalnya, Iyan mengungkapkan, madu yang terpapar panas atau sinar matahari langsung dapat berbuih, mengeluarkan gas, bahkan meledak.
Kandungan dalam madu juga bisa berubah hingga menjadi racun untuk keluarga, lo.
“Ketika dia (madu) terkena terik matahari itu sering ada reaksi. Dia akan berbuih atau bergas. Pernah juga saya kejadian beberapa kali sampai meledak,” ujar Iyan.
Namun, madu juga tak boleh disimpan di tempat yang terlalu dingin, lo.
Menurut Iyan Supriyadi, madu cukup sensitif terhadap suhu.
“Pada suhu tertentu dia (madu) akan mengalami kerusakan.
Makanya, penyimpanan madu itu enggak disarankan di dalam freezer atau di dalam kulkas,” kata Iyan yang juga seorang peternak lebah madu di Desa Bojongmurni, kaki Gunung Pangrango.
Iyan menjelaskan, madu hanya cukup disimpan di tempat dengan suhu ruang yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembap.
“Karena ketika kita menyimpan dalam waktu yang lama di dalam kulkas itu khawatir akan merusak kandungan yang ada di dalam madu,” imbuhnya.
Madu bisa mengeras atau membeku saat disimpan di dalam lemari pendingin.
Jika sudah begitu, madu harus dihangatkan terlebih dahulu agar kembali cair sebelum dikonsumsi.
Oleh sebab itu, simpan madu dalam suhu ruang.
Jika suhu di rumah cenderung hangat atau bahkan panas, cari tempat yang paling dingin di dapur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penyebab Kebakaran Rumah yang Berasal dari Dapur dan Cara Mencegahnya
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR