Dikutip dari Kompas.com, hal itu disampaikan oleh Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Dr. drh. Slamet Raharjo, M.P.
"Terkait penyakit PMK yang dapat menyerang sapi, kambing, kerbau, domba, babi, kuda dan hewan ruminansia lain sejatinya tidak zoonosis atau tidak menular ke manusia," kata Slamet dikutip dari Kompas.com.
"Sapi dan ternak lain yang tertular tetap boleh disembelih," jelas dia.
Tak hanya aman disembelih, Slamet juga mengatakan bahwa daging hewan yang terkonfirmasi tertular virus penyebab penyakit mulut dan kuku ini aman untuk dikonsumsi dengan syarat perlakuan tertentu.
"Dagingnya aman untuk dikonsumsi setelah daging dilayukan sampai pH daging turun menjadi sekitar atau di bawah 6, atau dibekukan atau dimasak sempurna," jelas dia.
Slamet menegaskan, selama perlakuan pemotongan dan pelayuan daging dilakukan dengan benar, maka tidak ada bahaya bagi manusia jika mengonsumsi daging sapi atau hewan lain yang terkena PMK.
Meski demikian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut ada bagian-bagian tertentu dari sapi dengan PMK yang harus dihindari untuk dikonsumsi.
Bagian-bagian adalah bagian kaki, organ dalam atau jeroan, dan bagian mulut seperti bibir dan lidah.
"Tapi yang lain masih bisa direkomendasi. Dagingnya pun masih bisa dimakan," kata Syahrul, dikutip dari Antara.
Untuk itu jangan panik jika mengalami fenomena atau kejadian yang tidak lazim terjadi apda daging kurban Anda ya Sase Lovers!
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mengapa Daging Kurban Sudah Dipotong-potong Masih Bergerak Sendiri, Ini Penjelasannya
Source | : | TribunJabar |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR