SajianSedap.com - Kompor adalah elemen dapur yang memiliki fungsi penting untuk kegiatan memasak.
Kompor, apapun jenisnya, harus diletakkan dengan benar di area dapur.
Karena ini berkaitan dengan api yang bisa menyebabkan bahaya kebakaran dan kerugian.
Tapi tak hanya itu, peletakan kompor juga harus memerhatikan lain yang berhubungan dengan fengshui.
Fenghsui merupakan seni Tiongkok kuno menata bangunan, benda, dan ruang dalam suatu lingkungan untuk mencapai keselarasan dan keseimbangan dengan cara yang akan membawa kedamaian dan kemakmuran.
Dengan menerapkan aturan fengshui, maka banyak hal baik yang mungkin bisa dicapai, termasuk melalui penempatan kompor ini.
Sementara meletakkan kompor dengan benar bisa memperoleh kemakmuran, meletakkan kompor yang salah bisa mendatangkan kerugian.
Salah satunya meletakkan kompor di dekat benda atau area ini yang bisa menyebabkan rezeki seret.
Lihat berikut ini fengshui kompor supaya bisa menjadi perhatian Anda.
Fengshui Kompor di Dapur
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai peletakan kompor menurut fengshui.
Pertama, kompor sebaiknya berada sisi Selatan (api) atau Timur (kayu) dan menghadap ke arah pintu, tetapi tidak berhadapan.
Maksudnya, area mulut kompor jangan dihadapkan ke arah pintu dapur langsung.
Anda juga tidak dianjurkan meletakkan kompor di sudut ruangan, di sisi Barat (logam), atau Utara (air).
Posisi tersebut bisa memancing energi negatif yang dapat mendatangkan konflik rumah tangga.
Selain mata angin, Anda juga perlu memperhatikan area sekitar kompor. Pertama, pastikan area di belakangnya adalah dinding solid.
Dinding solid dalam ilmu feng shui diumpamakan sebagai bentuk sandaran (rezeki).
Jika dinding kokoh, maka rezeki dan keharmonisan akan bertahan lama di rumah.
Kedua, pastikan tidak meletakkan kompor di bawah jendela karena akan memengaruhi sektor keuangan, di mana penghuni cenderung boros dan pengeluarannya membengkak.
Tak hanya itu, kompor sebagai elemen api di dapur harus dipisahkan dengan elemen air.
Pastikan Anda memisahkan dua elemen penting ini di dapur, yakni air dan api.
Elemen air meliputi tempat cuci piring dan lemari es, sementara elemen api adalah kompor.
Ketiga perabot ini tidak boleh diletakkan bersisian karena bisa mendatangkan perselisihan dan energi negatif di rumah.
Penyusunan terbaik adalah meletakkan lemari es, tempat cuci piring, dan kompor membentuk segitiga.
Namun jika luas dapur terbatas, Anda bisa memisahkannya dengan menggunakan vas bunga.
Alternatif lainnya adalah meletakkan lemari es di area makan, bukan di dapur.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Kerugian Menaruh Minyak Goreng di Dekat Kompor
Dilansir dari thesun.co.uk, Anda mungkin harus menjaga jarak bahan pokok dapur yang cukup jauh dari kompor oven.
Jika Anda menyimpan bahan pokok dapur di sebelah kompor, itu bisa merusak rasanya.
Pakar memasak di Good Housekeeping Institute (GHI) telah mengungkapkan bahwa menyimpan minyak goreng seperti minyak zaitun di tempat yang hangat dan terang (seperti di dekat kompor Anda) dapat menyebabkan rasa mustier atau tengik yang akan menjadi tengik seiring waktu.
Untuk melindungi rasa minyak, Anda harus menyimpannya di tempat yang gelap dan sejuk, dengan tutup yang terpasang rapat.
Oksigen, cahaya, dan panas adalah tiga musuh utama minyak goreng, menurut GHI menaruh di posisi di samping kompor bukanlah ide yang baik.
Dan mengira minyak zaitun yang ditaruh di samping kompor akan tahan lama juga salah.
Minyak zaitun tidak menjadi lebih baik seiring bertambahnya usia dan harus dipastikan menyimpan dalam wadah yang benar dalam waktu enam bulan, sebelum rasanya mulai memburuk.
Namun, botol yang belum dibuka dapat bertahan hingga dua tahun jika Anda menyimpannya antara 14 derajat C dan 18 derajat C dan di tempat yang gelap.
GHI juga menyarankan bahwa minyak zaitun extra virgin tidak boleh dimasak dengannya, karena panasnya akan merusak rasanya yang kuat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cermati, 9 Feng Shui Dapur Pendatang Rezeki
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR