Namun jangan panik, karena pergantikan ini rencananya akan dilakukan pada tahun 2035.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengganti penggunaan Liquified Petroleum Gas (Elpiji) ke Dimethyl Ether (DME) sebagai konsumsi gas masyarakat.
Nantinya masyarakata diharapkan bisa beralih dari gas Elpiji ke DME.
Lalu, apa perbedaan DME dan gas Elpiji?
Melansir laman Kementerian ESDM, 12 Januari 2011, elpiji adalah gas hidrokarbon yang dicairkan dengan tekanan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan, dan penanganannya dengan komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10) atau campuran keduanya.
Untuk mempertahankan gas elpiji agar tetap cair pada suhu kamar, elpiji harus disimpan dalam tangki bertekanan (pressurized tank).
Jadi gas elpiji dalam tabung gas elpiji sudah melalui proses pengolahan ya Sase Lovers!
Beberapa jenis proses yang dapat digunakan untuk mengolah gas bumi sehingga diperoleh produk LPG, antara lain proses absorpsi dan kriogenik.
Sementara, DME merupakan gas olahan dari batubara berkalori rendah.
Ahli ESDM yang pernah menjabat sebagai Plt. Inspektur Jenderal, Dr. Ir. Andy Noorsaman Sommeng, DEA., mengatakan, pada dasarnya DME dan elpiji memiliki karakteristik yang sama.
"Serupa, dipakai sebagai energi. Tak sama dari proses pembuatannya," kata Andy dikutip dari Kompas.com.
Andy menyebutkan, komponen DME sama dengan elpiji, yakni butana dan propana.
3 Manfaat Rutin Minum Air Rendaman Ketumbar Setiap Hari, Salah Satunya Bisa Turunkan Kolesterol Tinggi
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR