SajianSedap.com - Penggunaan tabung gas elpiji kini memang jadi pilihan ibu rumah tabgga untuk memasak.
Tak heran kebutuhan akan gas elpiji tentu semakin meningkat.
Selain itu, dibanding minyak tanah dan baha bakar lain, memang gas elpiji ini dinilai lebih ramah kantong.
Namun ibu-ibu di rumah juga harus bersiap.
Rupanya gas elpiji yang selama ini Anda pakai akan diganti dengan bahan bakar lain.
Sama seperti pergantian dari minyak tanah ke gas elpiji, kali ini gas elpiji akan diganti dengan bahan bakar baru lainnya.
Bahan bakar ini bernama DME.
Anda tentu penasaran bukan apa itu DME?
Lalu apa beda DME dan elpiji?
DME Bahan Bakar Pengganti Gas Elpiji
Masyarakat Indonesia harus bersiap dengan akan digantinya gas elpiji dengan bahan bakar baru.
Namun jangan panik, karena pergantikan ini rencananya akan dilakukan pada tahun 2035.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengganti penggunaan Liquified Petroleum Gas (Elpiji) ke Dimethyl Ether (DME) sebagai konsumsi gas masyarakat.
Nantinya masyarakata diharapkan bisa beralih dari gas Elpiji ke DME.
Lalu, apa perbedaan DME dan gas Elpiji?
Melansir laman Kementerian ESDM, 12 Januari 2011, elpiji adalah gas hidrokarbon yang dicairkan dengan tekanan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan, dan penanganannya dengan komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10) atau campuran keduanya.
Untuk mempertahankan gas elpiji agar tetap cair pada suhu kamar, elpiji harus disimpan dalam tangki bertekanan (pressurized tank).
Jadi gas elpiji dalam tabung gas elpiji sudah melalui proses pengolahan ya Sase Lovers!
Beberapa jenis proses yang dapat digunakan untuk mengolah gas bumi sehingga diperoleh produk LPG, antara lain proses absorpsi dan kriogenik.
Sementara, DME merupakan gas olahan dari batubara berkalori rendah.
Ahli ESDM yang pernah menjabat sebagai Plt. Inspektur Jenderal, Dr. Ir. Andy Noorsaman Sommeng, DEA., mengatakan, pada dasarnya DME dan elpiji memiliki karakteristik yang sama.
"Serupa, dipakai sebagai energi. Tak sama dari proses pembuatannya," kata Andy dikutip dari Kompas.com.
Andy menyebutkan, komponen DME sama dengan elpiji, yakni butana dan propana.
Kementerian ESDM melakukan uji terap pemakaian DME di wilayah Kota Palembang dan Muara Enim selama Desember 2019 hingga Januari 2020, dengan melibatkan 155 kepala keluarga.
Sebelumnya, uji terap DME 20 persen, 50 persen dan 100 persen dilakukan di Jakarta tepatnya di Kecamatan Marunda, kepada 100 kepala keluarga pada 2017.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini:
Dari hasil uji terap menurut rumah tangga yang menggunakan DME, ini yang dirasakan:
Mudah dalam menyalakan kompor
Stabilitas nyala api normal
Mudah dalam pengendalian nyala api
Warna nyala api biru
Waktu memasak lebih lama dibandingkan Elpiji.
Waktu memasak lebih lama 1,1 sampai 1,2 kali dibandingkan dengan menggunakan LPG.
Mengenai risiko, selama ini terjadi beberapa kasus kebakaran dan ledakan akibat tabung gas elpiji.
Andy berpendapat bahwa risiko ini juga bisa saja terjadi pada penggunaan DME.
"Ya, itu sih sama saja. Selama ada bahan bakar, oksigen dan api. Tinggal bagaimana Safety Handling-nya saja," ujar Andy.
Kementerian ESDM menyebut bahwa DME mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan meminimalisir gas rumah kaca hingga 20 persen.
"Kalau Elpiji per tahun menghasilkan emisi 930 kg CO2, nanti dengan DME hitungannya akan berkurang menjadi 745 kg CO2.
Ini nilai-nilai yang sangat baik sejalan dengan upaya-upaya global menekan emisi gas rumah kaca," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ESDM Dadan Kusdiana.
Dadan menambahkan, kualitas nyala api yang dihasilkan DME lebih biru, stabil, tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan NOx, dan tidak mengandung sulfur.
Kendati demikian, batubara yang menjadi bahan utama DME, merupakan bahan bakar fosil yang berasal dari dalam bumi yang tidak dapat diperbarui lagi dalam waktu singkat.
Mengenai klaim green energy, menurut Andy, tergantung bagaimana kebijakan pemerintah dalam mengelolanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gas Elpiji Akan Diganti DME, Apa Bedanya Buat Masak?
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR