Sajiansedap.com - Cara mencegah serangan jantung tentu bisa dilakukan sejak dini.
Cara mencegah serangan jantung juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Apalagi cara mencegah serangan jantung saat bersepeda.
Bersepeda bisa jadi olahraga favorit orang Indonesia.
Banyak yang beranggapan bahwa bersepada bisa buat hidup kita jauh dari penyakit.
Tapi kala serangan jantung menyerang saat kita sedang bersepeda, kita harus tahu cara mengantisipasinya.
Penasaran apa?
Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.
Jangan sampai anda tidak tahu!
Karena beberapa diantaranya tak pernah kita sadari.
Menurut buku panduan Cara Tepat Bersepeda untuk Kesehatan Jantung yang baru saja diterbitkan oleh Yayasan Jantung Indonesia, orang yang berisiko mengalami serangan jantung adalah sebagai berikut:
1. Orang yang kembali berolahraga setelah sekian lama vakum dari kegiatan fisiknya
2. Orang yang pernah pingsan tiba-tiba tanpa ada alasan yang jelas
3. Atlet yang berusaha meningkatkan performanya secara berlebihan
Jika anda tidak termasuk dalam kategori tersebut, ada baiknya jangan terburu-buru bersepeda jarak jauh.
Pastikan untuk membiasakan tubuh dengan aktivitas bersepeda terlebih dahulu agar tidak 'kaget'.
Namun jika saat bersepeda, ada rekan yang mendadak serangan jantung, segera lakukan pertolongan pertama berikut ini:
1. Ambil posisi duduk, jangan panik karena panik akan membuat irama jantung dan tensi semakin naik.
2. Jika pandangan mulai kabur segera berbaring karena akan membuat distribusi aliran darah akan menjadi menjadi lancar termasuk ke otak.
3. Kemudian tenangkan diri dan coba pegang nadi dan hitung denyutnya apakah teratur atau tidak.
4. Jika keluhan masih berlanjut, saatnya mencari pertolongan dan segeralah ke rumah sakit.
Bagi sebagian orang, oncom barangkali makaanan yang dihindari karen baunya yang mungkin tidak disukai.
Pernampakan oncom sendiri hampir sama seperti tempe, tak heran jika oncom kerap menjadi makanan pengganti tempe.
Oncom dan tempe sendiri biasa dikreasikan menjadi masakan apa saja.
Bisa tumis, goreng ataupun sayur.
Nah hal tersebut lah yang membuat lima mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang, yakni Rani Susanti, Clara Artha Febriana (THP 2012), Raehana Saria G (THP 2013), Khusnul Khotimah (THP 2013), dan Sita Nuryanti (THP 2013), membuat penelitian dari oncom dan tempe.
Penelitian kelima mahasiswa itu di bawah bimbingan Dr Aji Sutrisno melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) DIKTI 2015.
"Penyumbatan pembuluh darah tersebut diakibatkan dari respons alami tubuh manusia,
yaitu pembekuan darah yang terjadi di pembuluh darah vena bagian dalam dan pembuluh darah arteri," kata salah seorang peneliti manfaat tempe dan oncom untuk terapi trombosis tersebut Rani Susanti di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Berkaca dari adanya berbagai kasus pembuluh darah ini kemudian mendorong kelima mahasiswa ini untuk memberikan solusi.
Dengan melihat dari berbagai potensi yang dimiliki Indonesia, termasuk makanan tradisional Indonesia yaitu oncom dan tempe yang merupakan makanan berbasis kedelai fermentasi yang memiliki aktivitas fibrinolitik.
Ia mengatakan penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu pembunuh terbesar saat ini.
Ternyata, makanan sehari-hari seperti tempe dan oncom mengandung 'obat mujarab' untuk menangkalnya.
Baca Juga: Cuma Ajak Buah Hati Belajar Naik Sepeda, Nia Ramadhani Jadi Sorotan Karena Dikawal Banyak Ajudan!
Tempe dan oncom merupakan produk pangan fermentasi berbahan kedelai.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa makanan ini mengandung enzim fibrinolitik protease, yang bekerja memecah bekuan darah.
Serangan jantung dan stroke kerap dipicu oleh bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah.
Hanya saja, suhu yang terlalu tinggi pada proses pengolahan bisa menyebabkan enzim tersebut mengalami denaturasi atau kerusakan.
Sementara pada suhu yang terlalu rendah, tempe maupun oncom belum cukup matang untuk bisa dikonsumsi dengan aman.
Melalui serangkaian percobaan, akhirnya didapatkan bahwa suhu yang tepat untuk memasak tempe dan oncom adalah 60 dan 80 derajat celcius.
Artikel telah ditayangkan di nova dengan judul, Pertolongan Pertama Serangan Jantung Saat Bersepeda, Lakukan Hal Ini
Source | : | Nova |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR