Tierno juga menyarankan kita untuk sering mencuci handuk ketika rentan mengalami jerawat.
Saat menggosok kulit — terutama pustula yang terbuka — dengan handuk kotor, bakteri bisa menyerang kulit dan menimbulkan jerawat.
Meski handuk yang kita kenakan tidak pernah digunakan bersama orang lain, para ahli menyarankan kita untuk mencuci handuk setiap 2-3 hari sekali.
"Kamu mungkin tidak sakit setelah menggunakan handuk selama dua minggu, tetapi bukan itu intinya," kata Tierno.
Menurut Tierno, kasus ini serupa saat kita mengenakan pakaian dalam yang kotor setelah mandi dengan bersih. Seiring waktu, kuman tersebut semakin menumpuk dan membuat kita jatuh sakit.
Selain mencucinya dengan bersih, Tierno juga menyarankan kita mengeringkan handuk untuk membunuh pertumbuhan bakteri.
Jangan simpan handuk dengan melipatnya, bentangkan handuk agar seluruh permukaan terkena udara. Semakin banyak permukaan handuk terkena udara, maka handuk akan mengering sempurna.
"Jika kamu memiliki rak handuk dengan pemanas yang bisa mempercepat waktu pengeringan, Kamu mungkin hanya perlu mencuci setelah empat kali penggunaan," kata Tierno.
Meski kita memiliki banyak cucian, jangan malas untuk mencuci handuk. Bakteri tidak akan mudah meninggalkan handuk, yang biasanya terbuat dari bahan katun tebal.
"Sangat sulit untuk membersihkan handuk-handuk itu," kata Gerba lagi.
Meski dicuci dengan air panas, Gerba tetap menyarankan kita agar tak melewatkan satu tahap pun dalam pencucian demi menghilangkan semua bakteri atau kotoran. "Setelah dicuci, biarkan dalam pengering setidaknya 45 menit untuk menghilangkan kelembapan," kata dia.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR