SajianSedap.com - Ini bahaya tidak menghabiskan antibiotik yang disarankan dokter.
Bahaya tidak menghabiskan antibiotik seringkali tidak diketahui.
Padahal bahaya tidak menghabiskan antibiotik ini tidak main-main.
Obat antibiotik biasanya selalu disarankan untuk dihabiskan oleh dokter.
Walau sakit sudah sembuh pun, dokter tetap minta kita untuk menghabiskan obat antibiotik.
Tapi kebanyakan kita justru sudah lupa minum obat begitu obat sembuh.
Nah, ternyata memang ada bahaya kalau kita tidak menghabiskan antibiotik, lo.
Diam-diam penyakit ini malah bersarang dalam tubuh.
Antibiotik adalah salah satu obat penting yang kerap diresepkan oleh para dokter.
Ada kalanya ketika minum satu atau dua butir antibiotik, pasien sudah merasakan kondisi tubuhnya membaik kendati obatnya belum habis.
Dalam kondisi seperti itu kerap muncul pertanyaan, apakah obat antibiotik perlu diminum sampai habis padahal tubuh rasanya sudah lebih sehat?
Antibiotik adalah obat untuk membantu menghentikan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Obat ini bekerja dengan cara melawan bakteri sekaligus mencegah bakteri berkembang biak di dalam tubuh.
Melansir Mayo Clinic, setiap obat antibiotik dari dokter perlu dihabiskan agar pengobatan tuntas.
Alasan di balik kenapa antibiotik harus dihabiskan terkait dengan efektivitas obat.
Apabila pengobatan antibiotik mandek di tengah jalan, infeksi bakteri yang belum tuntas sewaktu-waktu dapat kambuh.
Selain itu, menghentikan konsumsi antibiotik sebelum sesi pengobatan rampung bisa meningkatkan risiko bakteri kebal terhadap pengobatan di masa mendatang.
Akibatnya, bakteri bisa terus hidup dan berkembang biak di dalam tubuh dengan membawa kekebalan dari obat antibiotik.
Kondisi ini dikenal dengan resistensi antibiotik.
Efek resistensi antibiotik bisa berbahaya.
Di antaranya penderita bisa terkena penyakit sejenis yang lebih parah, proses penyembuhan sakit di kemudian hari jadi lebih lama, sampai penyakit jadi lebih susah disembuhkan.
Untuk itu, pastikan Anda menghabiskan seluruh obat antibiotik yang diresepkan dokter, bahkan setelah gejala sakit sudah mereda.
Agar efektif, penggunaan antibiotik juga perlu mengikuti instruksi cara minum atau penggunaan obat.
Melansir Medical News Today, beberapa jenis antibiotik perlu diminum dalam kondisi perut belum terisi makanan, tapi ada juga jenis obat yang dikonsumsi selang beberapa jam setelah makan.
Ikuti dengan cermat petunjuk penggunaan antibiotik tersebut agar efektivitas obat optimal.
Dokter dan apoteker biasanya juga merekomendasikan pantangan minuman atau makanan selama minum antibiotik tertentu.
Selain itu, obat antibiotik terkadang menyebabkan efek samping bagi sebagian orang.
Efek samping antibiotik yang terkadang dikeluhkan penderita di antaranya ruam, mual, diare, dan infeksi jamur.
Segera beri tahu dokter dan apoteker apabila mengalami kondisi ini.
Penderita penyakit liver, ginjal, ibu hamil, dan ibu menyusui perlu berhati-hati saat minum obat antibiotik.
Konsultasikan ke dokter terkait pemilihan jenis obat ini yang paling aman.
Beberapa orang juga mengalami alergi setelah mengonsumsi antibiotik, terutama jenis penisilin.
Gejala alergi setelah mengonsumsi antibiotik di antaranya ruam, wajah atau lidah bengkak, sampai sesak napas.
Baca Juga: Tanpa Obat, Begini Cara Cepat Memanjangkan Rambut Pakai Bahan Alami
Setiap orang yang mengalami gejala alergi antibiotik perlu segera berkonsultasi ke dokter atau apoteker yang memberikan obat.
Jangan disepelekan, reaksi alergi antibiotik dapat berdampak fatal sampai mengancam jiwa.
Sejumlah antibiotik terkadang juga bisa memicu pembentukan batu ginjal, gangguan pembekuan darah, sampai mengurangi ketajaman pendengaran.
Ibu hamil, ibu menyusui, penderita penyakit liver, dan ginjal perlu ekstra konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Kendati punya efek samping, penggunaan antibiotik tak boleh sembarangan dihentikan.
Selalu konsultasikan ke dokter untuk meminimalkan risikonya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bolehkah Obat Antibiotik Tidak Dihabiskan?"
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR