SajianSedap.com - Ini dia gejala gagal ginjal akut pada anak.
Gejala gagal ginjal akut pada anak bisa terlihat jelas lewat air seni.
Soalnya, gejala gagal ginjal akut pada anak ini biasanya membuat anak mengalami perubahan saat buang air keicl.
Orang tua diminta waspada dengan persebaran penyakit gagal ginjal akut pada anak.
Seperti diketahui belakangan persebaran penyakit gagal ginjal akut pada anak meningkat tajam.
Menurut catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia, sedikitnya 180 anak usia 6 bulan sampai 18 tahun di 20 provinsi terkena penyakit ini sepanjang 2022.
Gagal ginjal pada anak ini mulai terdeteksi sejak awal 2022.
Ada dugaan gagal ginjal akut pada anak terkait infeksi adenovirus, leptospirosis, serta efek obat batuk pilek yang mengandung dietilen glikol dan etilen glikol seperti kasus yang jamak menyerang anak di Gambia, Afrika.
Nah, ini dia deretan gejala gagal ginjal akut pada anak yang harus diwaspadai orang tua.
Menurut Kementerian Kesehatan, ada beberapa gejala gagal ginjal akut pada anak yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Demam
- Gangguan pencernaan seperti muntah dan diare
- Gangguan pernapasan seperti batuk dan pilek
- Tidak bisa kencing atau volume urine yang keluar sangat sedikit
Jika orangtua mendapati beberapa gejala gagal ginjal akut pada anak di atas, ada baiknya segera periksakan anak ke dokter.
Kapan orangtua perlu waspada gagal ginjal akut pada anak?
Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes. menjelaskan, orangtua perlu waspada jika anak mengalami demam dan volume urinenya berkurang atau tidak bisa kencing.
“Penurunan fungsi ginjal (gagal ginjal) bisa ditandai dengan penurunan volume urine sampai tidak bisa kencing,” jelas Yanti, seperti dilansir dari SehatNegeriku, Selasa (18/10/2022).
Ada beberapa tanda bahaya gejala gagal ginjal akut pada anak yang perlu diperhatikan orangtua, yakni:
- Warna urine jadi kecoklatan atau jadi lebih pekat
- Kencing sedikit (jumlah urine kurang dari 0,5 ml/kg berat badan/jam dalam 6-12 jam)
- Tidak kencing selama 6-8 jam di siang hari
Baca Juga: Banyak Menyerang Anak-anak, Begini Cara Mendapatkan Pengobatan Gagal Ginjal Gratis dengan BPJS
- Diare parah
- Kejang
- Sesak napas
- Kesadaran menurun
Jika anak sudah merasakan tanda bahaya gejala gagal ginjal akut pada anak di atas, segera bawa anak ke rumah sakit.
Penyakit ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang berupa tes darah dan tes urine.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan penggunaan obat tablet hingga kapsul sebagai pengganti obat sirup yang belakangan peredarannya disetop sementara.
Penggunaan obat tersebut merupakan sebagai langkah alternatif seiring merebaknya temuan 206 kasus ginjal akut misterius pada anak di Indonesia.
“Sebagai alternatif, (masyarakat) dapat menggunakan bentuk (obat) sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya,” kata juru bicara Kemenkes dalam konferensi pers virtual, Senin (19/10/2022) siang.
Sementara Syahril menjelaskan, Kemenkes telah meminta seluruh apotek tidak menjual obat secara bebas dalam bentuk cair maupun sirup untuk sementara waktu. Larangan ini berlaku sampai penelusuran dan penelitian yang dilakukan Kemenkes bersama
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap gangguan ginjal akut benar-benar tuntas. Khusus untuk pasien gangguan ginjal yang tengah dirawat di rumah sakit, Syahril mengimbau supaya keluarga mereka membawa obat-obatan yang sebelumnya dikonsumsi penderita.
Baca Juga: Sepele Tapi Bisa Fatal, Ini Gejala Gagal Ginjal yang Kerap Diabaikan
“Jadi kalau anak dibawa ke dokter atau rumah sakit, obat yang diminum sebelumnya itu harus dibawa untuk menyampaikan riwayat pengobatan yang sudah dilakukan atau diminum sebelumnya,” imbuh dia.
Gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut yakni ada diare, mual ,muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Sementara dokter penyakit dalam, dr. Andi Khoemini Takdir Haruni, Sp.PD menyampaikan kepada masyarakat untuk menghindari obat parasetamol berbahan EG (Etilen-Glikol) atau DEG (Di-Etilen-Glikol). Informasi tersebut disampaikannya melalu akun Twitter miliknya, @dr_koko28 pada Selasa (18/10/2022).
"Untuk sementara waktu teman2 mohon hindari pemakaian obat sirup parasetamol. Apalagi yang mengandung etilon-glikol dan atau di-etilen-glikol. Ditengarai sebagai satu dari beberapa penyebab terjadinya gangguan fungsi ginjal akut pada anak-anak. Note : Oktober-2022," tulis Andi dalam twitnya.
Ia juga menjelaskan bahwa bahan tersebut sudah menjadi perhatian setelah adanya kasus gagal ginjal pada anak-anak di Gambia setelah konsumsi obat terkontaminan EG dan DEG.
Hingga Selasa (18/10/2022) malam, twit tersebut telah diretwit sebanyak 6.400 kali dan disukai lebih dari 15.000 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Meski begitu, Andi mengimbau kepada masyarakat untuk jangan panik dan tetap mencermati komposisi label pada obat parasetamol.
"Teman-teman jangan panik. Baca label. Kenali isi. Penting untuk tahu dari mana asal obat tersebut," ujar Andi kepada Kompas.com, Selasa (18/10/2022).
Ia juga memberikan alternatif bentuk obat parasetamol yang bisa dikonsumsi anak yakni dalam bentuk puyer. "Jika tidak bisa dengan obat sirup, opsinya balik ke puyer," imbuhnya, dikutip dari Kontan.co.id.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Orangtua Perlu Waspada"
Pecinta Kuliner Wajib Datang! Bobo Funfair x Jelajah Kuliner Bintang, Festival Seru di Uptown Mall BSBcity Semarang
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR