Berdasarkan studi di jurnal Ophthalmology (2018), anak-anak yang menghabiskan waktu di dalam ruangan lebih berisiko mengalami mata minus.
Menurut ahli, anak-anak yang masa kanak-kanaknya cukup paparan sinar matahari dan sering beraktivitas di luar rumah, peluangnya mengalami mata minus jadi lebih rendah.
Tak hanya mata minus yang punya dampak permanen, efek terlalu banyak terpapar layar gawai pada mata anak-anak sebenarnya tidak jauh berbeda dari orang dewasa.
Anak-anak juga bisa mengalami sakit mata sementara seperti mata kering, mata tegang, sakit kepala, dan pandangan buram.
Salah satu cara praktis untuk mencegah mata minus pada anak-anak adalah dengan membiarkan mereka bermain atau beraktivitas di luar ruangan.
Namun, kondisi pandemi corona membuat anak-anak tidak bisa leluasa beraktivitas di luar rumah karena rentan tertular virus corona.
Ahli dari American Academy of Ophthalmology, David Epley, MD. membagikan cara mencegah mata minus saat anak belajar dari rumah:
1. Istirahatkan mata anak setiap 20 menit beraktivitas dengan gawai, melihat televisi, maupun mengerjakan tugas sekolah.
Bila perlu, atur timer khusus sebagai pengingat.
2. Agar mata anak tak gampang lelah, variasikan belajar tak hanya menatap layar komputer, gawai, atau televisi, tapi juga melihat buku.
Setelah menyelesaikan satu tugas, arahkan anak melihat ke luar jendela rumah selama 20 detik.
Baca Juga: 8 Manfaat Makan Buncis yang Jarang Orang Tahu, Salah Satunya Bisa Bebas dari Mata Minus
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR