Menurut dia, banyak orang yang cebok dengan air mengklaim hal itu membuat sisi belakang terasa lebih bersih, segar, dan sehat.
Air juga lebih aman digunakan untuk cebok daripada kertas toilet, khususnya bagi orang yang baru saja menjalani operasi, melahirkan, atau mengalami sindrom iritasi usus. Mengapa demikian?
Karena mencuci dengan air jelas jauh lebih lembut daripada menggosok tisu kering di anus.
Seperti diketahui, kulit di sekitaran anur sebenarnya cukup lembut, dengan banyak ujung saraf yang sensitif.
Menyeka dengan jaringan kering malah akhirnya dapat mengiritasi dan merusak area lebih lanjut.
Penggunaan air juga dianggap lebih ramah lingkungan ketimbang pemakaian tisu untuk cebok.
Dalam penggunaan air untuk cebok, Yang menyarankan orang-orang memasang bidet di toilet.
Bidet pada dasarnya adalah toilet dangkal yang dapat menyemprotkan air ke alat kelamin seseorang. B
idet membuat tangan penggunanya akan lebih bersih setelah buang air.
"Bidet sangat membantu dengan kebersihan [anal dan genital]," kata Yang.
Kembali lagi, penggunaan air atau tisu memang pilihan masing-masing.
Berbeda wilayah atau negara juga berbeda kebiasaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cebok Pakai Air atau Tisu, Mana yang Lebih Baik?
Source | : | kompas,Nakita |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR