SajianSedap.com - Banyak orang salah mengira.
Dipikirnya bantal bisa dipakai seumur hidup tanpa perlu diganti.
Nyatanya, bantal juga harus diganti secara berkala, lo.
Nah, berikut ini ciri-ciri bantal harus diganti.
Salah satunya bisa kita lakukan dengan tes lipat berikut ini.
Kalau tidak lulus tes lipat ini, segera buang bantal demi kebaikan bersama, ya.
Ciri-ciri Bantal Sudah Harus Diganti
Bantal menjadi benda yang penting dan dibutuhkan banyak orang ketika tidur.
Ini karena bantal yang baik dapat menopang leher dan kepala kita sehingga membuat tidur kita jadi lebih nyenyak.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa bantal dapat menjaga tulang belakang manusia berada pada posisi normal selama tidur.
Sebaliknya, banyak dengan kondisi yang tidak layak dapat merusak hari serta bisa membuat anggota tubuh kita menjadi sakit.
Sebab, ternyata bantal juga punya tanggal kedaluwarsa seperti makanan, lo.
Ada beberapa tanda yang bisa kita gunakan untuk mengetahui apakah bantal di rumah sudah waktunya untuk diganti.
Apa saja? Cari tahu, yuk!
1. Tidak Lulus Tes lipat
Kita bisa mengetahui bantal sudah waktunya diganti dengan menggunakan tes lipat.
Caranya, letakkan bantal pada permukaan yang rata dan lipat menjadi dua. Tahan selama 30 detik hingga satu menit, ya.
Jika bantal tadi bisa kembali bentuk aslinya, artinya kondisi banyal masih bagus digunakan.
Sebaliknya, kalau bentuk bantal tidak kembali ke kondisi semula, ini berarti sudah waktunya membeli bantal baru.
Dilansir dari Kompas.com, dianjurkan melalukukan tes lipat setiap enam bulan sekali untuk mengetahui kondisi bantal.
2. Bahan dalam Bantal Sudah pada Akhir Masa Pakainya
Tentu kita semua sudah tahu, bantal memiliki bahan yang berbeda-beda. Begitu pula dengan tingkat kerusakan yang berbda.
Baca Juga: BERITA POPULER : Cara Mencegah Nasi Nempel di Rice Cooker Sampai Cara Mencuci Bantal
Jadi, ini tergantung pada isi atau jenis bantal yang ada di rumah.
Misalnya, bantal jenis busa memori dan lateks dapat bertahan lima sampai 10 tahun, polester enam bulan sampai dua tahun, serta kapas dan wol tiga hingga lima tahun.
Ini berarti jika bantal di rumah berbahan poliester, ada baiknya untuk menggantinya maksimal dua tahun sekali.
3. Sudah Melewati Tanggal Penggunaan
Ternyata beberapa bantal sudah dilengkapi dengan stempel tanggal penggunaan, lo.
Yap, tanggal penggunaan ini fungsinya sama persis dengan tanggal kedaluwarsa pada makanan.
Sayangnya, banyak orang tidak mematuhi tanggal penggunaan bantal seperti tanggal kedaluwarsa, nih.
Padahal, kita menghabiskan delapan jam atau lebih dengan bantal, berkeringat bahkan meneteskan air liur setiap malam.
Untuk itulah, tanggal penggunaan bantal patut diperhatikan untuk jadi pertimbangan mengganti bantal.
4. Kempes dan Tidak Berbentuk
Ayo coba cek lagi bantal di rumah, apakah sudah kempes dan tidak berbentuk?
Jika banyal sudah mulai kempes atau kehilangan kekencangannya, ini berarti sudah waktunya mengganti bantal.
Ini karena bantal yang baik harus dapat menopang kepala dan leher dengan sempurna.
5. Sakit Leher saat Bangun Tidur
ApakahAnda sering merasa sakit leher saat bangun tidur setiap pagi?
Sakit leher saat bangun tidur ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya karena bantal, lo.
Bantal yang baik harus dapat menopang kepala dan leher sehingga berada dalam posisi netral atau garis tengah.
Nah, kalau Anda harus melipat bantal menjadi dua bagian untuk mendapatkan kenyamanan, artinya bantal sudah tidak layak digunakan.
6. Bersin-Bersin Ketika Bangun Tidur
Tahukah Anda Bersin-bersin ketika bangun tidur bisa jadi tanda bantal minta diganti, lo.
Ini karena kemungkinan bantal yang Anda gunakan dipenuhi debu dan tungau sehingga menyebabakan alergi dan bersin-bersin.
Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah mencoba untuk membersihkannya terlebih dahulu.
Nah, jika tetap bersin-bersin, ada baiknya untuk segera mengganti bantal.
Bahaya Menaruh Handphone di Atas Ranjang
Setiap beraktivitas, banyak orang tak bisa lepas dari gadget mereka.
Bahkan, ketika sedang makan dan tidur pun tak lepas dari gadget.
Padahal idealnya waktu makan dan tidur seharusnya terlepas dari gadget agar tidak mengganggu.
Namun tahukah kamu berada di dekat gadget terlalu sering tidak baik untuk kesehatan.
Melansir dari laman Boldsky (23/7/2018), tidur di dekat gadget atau menaruh ponsel di bawah bantal bahkan dipercaya meningkatkan risiko tumor otak.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Sebagian besar radiasi medan elektromagnetik yang ada pada gadget lah yang disinyalir sebagai penyebab utamanya.
The All India Institute of MedicalSciences (AI1MS) di New Delhi, dalam laporannya tahun lalu menyebutkan bahwa orang-orang dengan tumor otak mengalami peningkatan risiko penyakitnya karena berada dekat ponsel lebih dari 45 menit.
Risiko ini mengalami peningkatan yang lebih drastis ketika mereka menyimpan gadget di bawah bantal atau dekat tempat tidur.
Tak hanya meningkatkan risiko tumor otak, radiasi dari gadget juga sangat tidak baik untuk kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Dampak radiasi dari gadget beresiko pada orang dewasa, khususnya yang sering memainkan gadget disaat yang tidak semestinya dan terlalu lama.
Selain orang dewasa, dampak ini juga berlaku untuk anak anak, yang semestinya tidak dibiarakan selalu memakai gadget di usia dini.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR