SajianSedap.com - Polemik antara dr Richard Lee dan Kartika Putri soal skincare abal-abal hingga kini masih bikin heboh.
Soalnya, polemik tersebut bukannya mereda malah semakin memanas.
Bahkan mereka beberapa kali saling sindir di media sosial.
Hingga saat ini, Kartika Putri masih merasa apa yang dilakukan tidak bersalah.
Dokter Richard Lee pun melakukan hal yang sama sehingga belum ada titik terang.
Masalah tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak akhir 2020 lalu saat dr. Richard Lee pertama kali membahas krim wajah yang dipromosikan Kartika Putri.
Melansir dari Kompas.com, produk tersebut disebut oleh dr. Richard mengandung bahan berupa merkuri dan hidrokuinon, berdasarkan hasil uji laboratorium yang sudah dilakukannya.
Pria yang kerap berbagai edukasi di kanal Youtube miliknya itu mengatakan dua bahan yang ada di dalam skincare tersebut tidak semestinya terkandung dalam produk yang dijual bebas.
Kandungannya bisa berbahaya untuk kulit apabila dipakai tanpa pengawasan dokter.
Merasa tak terima, Karput lalu melayangkan dua kali somasi karena merasa nama baiknya dicemarkan.
Tak puas, istri Usman bin Yahya itu juga melaporkan Richard Lee ke polisi pada 9 Agustus 2021.
Ia menuntut permintaan maaf serta sejumlah syarat lainnya karena merasa dirugikan oleh konten review di kanal YouTube milik dr. Richard Lee.
Setelah satu tahun lebih kasus berjalan dan sempat dijadikan tersangka, dr Richard Lee akhirnya dibebaskan sebagai tersangka.
Kini, ia mengaku ogah membuka pintu maaf untuk Kartika Putri.
Bahkan menurut kabar beredar, dr. Richard bakal menuntut ganti rugi yang besar.
Namun, ternyata masalah skincare abal-abal ini bukan yang pertama kali, lo.
Sebelumnya ada juga kasus serupa, yakni kasus Derma Skin Care pada 2018 silam.
Melansir dari TribunJatim.com, produk-produk Derma Skin Care disita polisi setelah diketahui merek kosmetik ini tak memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Yang membuat publik semakin heboh adalah karena beberapa artis ternama ternyata pernah mengiklankan alias endorse produk Derma Skin Care melalui akun sosial media pribadi mereka.
Polda Jatim pun memanggil tujuh artis yang pernah mengiklankan Derma Skin Care di akun sosial media mereka.
"Memang pemasarannya produk itu ada yang endorse dari tujuh artis terkenal," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Manera di Mapolda Jatim.
Tujuh artis yang akan dipanggil adalah NK, VV, NR, OR, MP, DK, dan B.
Mungkin Anda jadi bertanya-tanya kenapa kandungan hidrokuinon tidak boleh ada dalam skincare.
Ternyata, alasannya karena kandungan tersebut bisa berbahaya banget untuk kesehatan.
Melansir dari Pom.go.id, penggunaan hidrokinon dilarang dalam kosmetik sesuai Peraturan Kepala Badan POM No. 18 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.
Hal ini dikarenakan efek samping penggunaan hidrokuinon pada kulit adalah iritasi, kulit menjadi merah / eritema dan rasa terbakar.
Efek tersebut akan terjadi apabila pemakaian hidrokuinon dalam konsentrasi tinggi yaitu diatas 4%.
Pemakaian hidrokuinon dengan konsentrasi dibawah 2% dalam jangka waktu lama atau digunakan secara terus menerus akan menyebabkan leukoderma kontak dan okronosis eksogen.
Selain itu, terdapat bukti bahwa hidrokuinon dapat menyebabkan kanker pada tikus setelah pemberian oral dan dapat menyebabkan okronosis (kulit gelap dan noda hitam) apabila dioleskan pada kulit.
Namun, sepertinya banyak yang tidak tahu kalau kandungan yang berbahaya pada skincare bukan cuma hidrokuinon.
Melansir dari Grid.ID, ada 4 kandungan skincare lain yang sebaiknya dihindari juga.
Meski tidak seberbahaya hidrokuinon, kandungan-kandungan ini bisa bikin kulit Anda bermasalah, apa saja?
1. Mineral Oil atau Petrolatum
Mineral oil atau petrolatum merupakan kandungan skincare yang kerap ditemukan pada moisturizer.
Walau bisa memberikan kelembapan, kandungan ini berpotensi dapat membuat kulit terlihat lebih kusam, lelah, dan lesu.
Selain itu, kandungan skincare juga berkemungkinan bisa menyumbat pori-pori dan berkontribusi menimbulkan jerawat serta breakout.
2. Sodium Laureth Sulfate, Sodium Lauryl Sulfate, atau Ammonium Laureth Sulfate
Biasanya, kandungan ini ditemukan pada beberapa produk sabun pencuci muka.
Rupanya, kandungan ini berpotensi dapat membuat wajah menjadi sangat kering dan juga iritasi.
Sehingga, sel-sel kulit mati dapat cepat menumpuk dan membuat wajah menjadi kusam.
3. Fragrance
Fragrance atau parfum bisa ditemukan dalam berbagai jenis produk skincare.
Sesuai dengan namanya, fragrance ditambahkan untuk memberikan aroma harum pada produk skincare.
Namun terlepas dari manfaatnya, fragrance sangat berpotensi dapat membuat kulit kering dan menimbulkan alergi.
4. Isopropyl Myristate atau Isopropyl Palmitate
Selanjutnya, kandungan skincare ini biasa ditemukan pada pembersih wajah atau moisturizer.
Kandungan skincare ini dipercaya dapat menyumbat pori-pori kulit.
Sehingga, kandungan skincare ini ditakutkan dapat menjadi penyebab timbulnya komedo dan jerawat.
Selain menghindari 4 kandungan skincare di atas, Anda juga harus pintar-pintar memilih skincare yang cocok buat kulit.
Soalnya, meski kandungannya aman, Anda juga bisa mengalami breakout kalau pemilihan skincare-nya tidak tepat.
Melansir dari Parapuan.co, Anda bisa mengikuti panduan memilih skincare sesuai permasalahan kulit berikut.
Untuk kulit berminyak, pilihlah produk yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA), seperti asam glikolat (glycolic acid) dan asam salisilat (salicylic acid), benzoil peroksida (benzoyl peroxide) dan asam hialuronat (hyaluronic acid).
Sendangkan untuk kulit kering, Anda dapat memilih produk yang menghidrasi kulit, seperi produk yang mengandung shea butter dan asam laktat (lactid acid).
Sementara untuk kulit sensitif, Anda bisa mencoba produk yang mengandung aloe vera, oatmeal, dan shea butter.
Perlu diingat, jangan asal membeli produk yang sedang hype.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu supaya tidak salah memilih skincare.
Setelah menemukan produk yang cocok, Anda juga harus tahu bagaimana cara menggunakannya supaya hasilnya maksimal.
Sebab, ada beberapa kesalahan pemakaian yang bikin skincare tidak bekerja.
Melansir dari Kompas.com, kesalahan umum yang dilakukan banyak orang adalah memakai skincare yang berlebihan.
Lebih sedikit penggunaan produk akan lebih baik untuk wajah.
Dalam artian, kita tak perlu membeli banyak produk skin care dengan fungsi sama hanya karena ingin hasil yang cepat.
Dermatolog Dr. Patricia Wexler menjelaskan, pemakaian skin care harus dilakukan secara wajar.
Selain itu, mengganti produk terlalu sering juga tidak dianjurkan untuk dilakukan.
Soalnya, hal tersebut cenderung membuat kulit tak menunjukkan hasil optimal, bahkan bisa memunculkan peradangan kulit.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Kasus Kartika Putri dan Richard Lee, Berawal dari Krim Mengandung Merkuri dan Grid.ID dengan judul Catat! 4 Kandungan Skincare yang Dapat Menimbulkan Permasalahan Kulit, Ada Apa Saja?
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,Bangkapos.com,Parapuan.co,Pom.go.id |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR