SajianSedap.com - Bagi Anda yang sudah menikah tentu ingin segera punya anak ya.
Beberapa dari Anda mungkin ada yang mau memiliki 1 anak saja.
Bagi yang sudah punya satu anak, biasanya ada yang memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Dengan menggunakan alat kontrasepsi kita gak perlu khawatir 'kebobolan'.
Sebab menggunakan alat kontrasepsi bisa membuat kita terhindar dari kehamilan.
Namun, terungkap kini malah ada yang bikin geger.
Dilansir dari Kompas.com, ada unggahan pengguna alat kontrasepsi IUD namun mengaku masih bisa hamil, viral di media sosial Twitter.
Twit itu diunggah oleh akun @tanyarlfes pada Sabtu (19/11/2022) siang.
"Nangis bngt anak baru 3 bulan udah hamil lagi, padahal udah pakai iud tapi tetep jebol. Sampe sekarang belum berani bilang ke orang, maupun suami sendiri," tulis pengunggah.
Dalam twit tersebut, pengunggah juga menyertakan foto berupa bukti alat tes kehamilan sebanyak 3 buah. Masing-masing menunjukkan tanda dua garis merah yang menyatakan bahwa pemeriksaan kehamilan adalah positif.
Karena twit tersebut, respon para pengguna twitter pun beragam.
Sebagian dari mereka merasa heran lantaran pengunggah mengaku sudah menggunakan alat kontrasepsi IUD namun tetap saja hamil.
"Kamu pasang IUD di dokter kan nder? Ngga di bidan? Setauku temen aku pasang di bidan kejebolan juga, tp ada tetanggaku pasang di dokter ngga jebol ko malah aman sampe skrg," ucap warganet ini.
"Nder maaf tp emg km ga kontrol kb nya? Aku pas baru pasang kontrol sebulan sekali selama 2bln, itu kalo posisi bagus kemungkinan kecil akan jebol, kecuali, kalo suami mu mainnya kasar, krn kata dokterku gitu. Anw, selamat ya nder, walaupun aku tau, km pasti cape, peluk jauh," ucap warganet lain.
Dalam cuitan tersebut, terlihat jika wanita tersebut menyiratkan ketakutan ya.
Bukan tanpa alasan dirinya telah memiliki anak yang baru saja berumur 3 bulan.
Perlu diketahui jika hamil dalam jarak dekat memiliki resiko tersendiri untuk sang anak maupun sang ibu.
Dilansir dari Nakita.id, The Medical Daily melaporkan lebih dari 30% dari ibu yang disurvei hamil dalam waktu kurang dari 18 bulan setelah melahirkan.
Banyak ahli yang memikirkan risiko dari jarak kehamilan yang terlalu dekat ini.
Menurut penelitian dari CDC, kehamilan dalam kurun waktu kurang dari 18 bulan setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.
Selain itu, bayi juga berisiko lahir dengan ukuran lebih kecil meski usia kehamilan yang cukup. Ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat juga berisiko melahirkan prematur.
Kondisi dengan berbagai risiko ini disebabkan ibu yang belum pulih dari tekanan fisik maupun stres setelah kehamilan.
Baca Juga: Benarkah Minum Kopi saat Hamil Bikin Bayi Jadi Kecil saat Lahir? Ini Penjelasan Ahli
Selain itu, mengurus bayi saat sedang hamil juga berisiko mengurangi nutrisi dalam tubuh.
Kehamilan ini dapat membuat Anda berisiko mengalami kekurangan zat besi dan asam folat.
Fisik yang belum kuat sebaiknya perlu Anda pikirkan apalagi Anda juga sambil mengurus seorang bayi.
Selain bahaya jarak kehamilan terlalu dekat dari penelitian di atas, ada beberapa penelitian lainnya yang mengungkapkan bahaya lainnya.
Jarak kehamilan terlalu dekat bisa mengakibatkan lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum waktu melahirkan.
Selain itu, risiko autisme juga terjadi apabila jarak kehamilan yang terlalu dekat.
Dari kasus viral yang terjadi, Anda tentu wajib mengetahui pemilihan alat kontrasepsi yang tepat ya.
Bahkan jangan sampai Anda ikut-ikutan kata orang.
Sebab perlu Anda tahu jika, cocok untuk orang lain belum tentu cocok untuk Anda.
Nah, dilansir dari GridHealth.id, terungkap cara memilih alat kontrasepsi yang tepat untuk Anda yang mau mencegah kehamilan.
Bidan Zahrotun Nisa yang bertugas di Puskesmas Selopampang, Kabupaten, Temanggung, Jawa Tengah, memberikan tipsnya.
1. Sebelum menggunakan alat kontrasepsi pahami dulu tujuan menggunakannya
Misalnya ingin menunda kehamilan untuk berapa tahun atau memang benar-benar tidak menginginkan kehamilan lagi dalam jangka panjang.
2. Pilih yang sesuai dengan usia istri dan suami
Misalnya jika usia istri sudah lebih dari 30 tahun gunakan kontrasepsi jangka pendek seperti suntik atau pil.
3. Kenali kondisi tubuh dengan baik
Misalnya istri mempunyai masalah dengan flek pada wajah atau gangguan menstruasi, maka jangan menggunakan kontrasepsi hormonal alias modern.
4. Mengukur tingkat efektivitas alat kontrasepsi.
Setiap kontrasepsi mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tidak ada kontrasepsi yang memiliki efektifitas 100 persen bahkan MOW pun mempunyai efektifitas 99.5 persen.
5. Lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mengambil keputusan dengan baik.
Nah, yang terakhir ini penting sekali, untuk mendapatkan kontrasepsi yang paling pas untuk kita.
Karena dokter atau Bidan akan memeriksa kondisi ibu secara fisik dan wawancara.
Baca Juga: Tak Perlu Obat, Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil Ini Bisa Dibeli di Pasar, Murah Meriah
Dari situ akan ketahuan kontrasepsi seperti apa dan yang mana paling cocok untuk kita.
Agar bisa lebih aman dari kehamilan, Anda juga bisa memperhatikan waktu bercinta Anda loh.
Gak dipungkiri jika ada beberapa pasangan yang rajin bercinta tiap malam ya.
Padahal kalau Anda mau terhindar dari kehamilan Anda wajib memperhatikan waktu bercinta.
Sebab ternyata ada waktu dimana para wanita bisa terhindar dari kehamilan loh.
Dilansir Dari GridHealth.id, saat di mana wanita tidak subur atau peluang kehamilannya kecil adalah di hari pertama menstruasi hingga hari ke-tujuh.
Pada saat ini, sel telur sedang tidak diproduksi sehingga sel sperma tidak bisa melakukan pembuahan.
Setelah menstruasi selesai, ada celah waktu yang sangat sempit, yaitu 1-2 hari untuk berhubungan seks dengan risiko hamil kecil.
Jika suatu pasangan bercinta tanpa alat kontrasepsi sehari setelah menstruasi selesai, sperma mungkin masih hidup dalam tubuh sampai lima hari kemudian.
Setelah itu sel sperma akan mati.
Sementara itu, sel telur mungkin baru akan dilepaskan berhari-hari setelah sel sperma mati. Maka, kehamilan pun sulit terjadi.
Guna mencegah kehamilan, sebagian orang memanfaatkan masa tidak subur ini untuk berhubungan intim.
Mencegah kehamilan gak cuma bisa dilakukan dengan cara memperhatikan waktu bercinta saja.
Sebab Anda juga bisa mencegah kehamilan dengan beberapa makanan ini loh.
Seperti yang dilansir dari Parenting Firstcry, ada 3 buah yang bisa Anda konsumsi untuk terhindar dari kehamilan.
1. Pepaya
Pepaya menjadi salah satu buah yang digadang-gadang bisa mencegah kehamilan.
Anda bisa makan pepaya 2 kali sehari selama 3-4 hari setelah berhubungan seksual.
Buah ini akan mencegah kemungkinan kehamilan yang tidak diinginkan.
Beberapa juga percaya bahwa ketika buah ini dikonsumsi oleh pasangan pria, dapat mengurangi jumlah sperma.
2. Nanas
Kalau buah ini memang sudah terkenal untuk mencegah kehamilan.
Beberapa percaya sifat nanas dapat mencegah kehamilan, oleh karena itu banyak orang menyarankan makan nanas mentah setiap hari selama 2-3 hari setelah berhubungan seks.
Sekali lagi, tidak ada penelitian yang mendukung mitos ini.
Namun nanas lebih baik dinikmati sebagai buah yang lezat dalam jumlah sedang.
Terlalu banyak mengonsumsi nanas juga nggak akan baik untuk lambung dan pencernaan.
3. Apricot
Aprikot dipercaya dapat mencegah kehamilan dengan cara alami.
Secara tradisional ada juga lho cara mengolahnya agar ampuh.
- Sekitar 100 gram apricot kering kemudian di rebus dengan 1 cangkir air.
- Kemudian tambahkan 2 sdm madu.
Anda bisa mencoba membuat minuman ini untuk mencegah kehamilan.
Nah, belajar dari kasus yang telah viral, penting untuk Anda memilih kontrasepsi yang tepat dan waktu bercinta yang aman agar bisa mencegah kehamilan ya!
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR