Sebagian dari mereka merasa heran lantaran pengunggah mengaku sudah menggunakan alat kontrasepsi IUD namun tetap saja hamil.
"Kamu pasang IUD di dokter kan nder? Ngga di bidan? Setauku temen aku pasang di bidan kejebolan juga, tp ada tetanggaku pasang di dokter ngga jebol ko malah aman sampe skrg," ucap warganet ini.
"Nder maaf tp emg km ga kontrol kb nya? Aku pas baru pasang kontrol sebulan sekali selama 2bln, itu kalo posisi bagus kemungkinan kecil akan jebol, kecuali, kalo suami mu mainnya kasar, krn kata dokterku gitu. Anw, selamat ya nder, walaupun aku tau, km pasti cape, peluk jauh," ucap warganet lain.
Dalam cuitan tersebut, terlihat jika wanita tersebut menyiratkan ketakutan ya.
Bukan tanpa alasan dirinya telah memiliki anak yang baru saja berumur 3 bulan.
Perlu diketahui jika hamil dalam jarak dekat memiliki resiko tersendiri untuk sang anak maupun sang ibu.
Dilansir dari Nakita.id, The Medical Daily melaporkan lebih dari 30% dari ibu yang disurvei hamil dalam waktu kurang dari 18 bulan setelah melahirkan.
Banyak ahli yang memikirkan risiko dari jarak kehamilan yang terlalu dekat ini.
Menurut penelitian dari CDC, kehamilan dalam kurun waktu kurang dari 18 bulan setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.
Selain itu, bayi juga berisiko lahir dengan ukuran lebih kecil meski usia kehamilan yang cukup. Ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat juga berisiko melahirkan prematur.
Kondisi dengan berbagai risiko ini disebabkan ibu yang belum pulih dari tekanan fisik maupun stres setelah kehamilan.
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR