SajianSedap.com - Gempa Cianjur mengejutkan semua pihak.
Gempa Cianjur juga menelan sejumlah korban meninggal.
Update terbaru korban gempa Cianjur sudah memakan 162 korban meninggal.
Kebanyakan korban meninggal adalah anak-anak.
Gempa dengan 5,6 skala richter juga membuat sejumlah bangunan roboh.
Beredar juga sejumlah video yang menampilkan dampak kerusakan dari gempa Cianjur.
Melansir Kompas.com, data yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, disebutkan pula ada 326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi.
Lokasi pengungsian tersebar 14 titik.
"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Pendopo Bupati Cianjur, Senin malam pukul 21.30 WIB.
Emil menyebut, banyak korban anak karena saat kejadian banyak siswa sekolah yang sedang belajar di madrasah atau pesantren.
Emil belum mendapat data pasti berapa jumlah anak yang menjadi korban gempa bermagnitudo 5,6 itu.
Baca Juga: Gempa M 5,6 Guncang Jakarta, Ini 5 Tindakan yang Harus Dilakukan saat Gempa Bumi
"Nah, per malam ini kita masih mengklasifikasi persentasenya, tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak," tuturnya.
Sementara rumah rusak dengan skala 60-100 persen berjumlah 2.345 unit.
Selain itu ada 2-3 lokasi jalan yang terisolasi.
Sementara jalan nasional dilaporkan sudah kembali normal.
Namun, pihaknya belum mendapat laporan lebih lanjut terkait lima mobil yang terperangkap.
Dilaporkan juga dua gardu listrik padam dan hanya satu yang berfungsi.
Sementara itu, Ketua RT 05, Desa Lebak Saat, Cianjur, Dede Arifin mengatakan, hingga kini warga korban gempa Cianjur dievakuasi di lapangan.
"Semua dikumpulkan di lapangan, khawatir ada gempa susulan. Seadanya saja pake plastik," ujar Dede dikutip dari Kompas TV, Senin (21/11/2022).
Dede mengungkapkan, warga di RT-nya sebanyak 160 KK. Warga yang meninggal 1 orang, luka-luka 50 orang, dan rumah yang rusak 150.
"Ada warga yang patah tulang. Kalau warga yang luka robek sudah diobati (seadanya). Kami cari-cari perban dan lain-lain agar lukanya berhenti," tutur Dede.
Saat ini, listrik di lokasinya masih padam dan makanan mulai habis.
Karena warga ketakutan masuk rumah untuk mengambil makanan khawatir gempa susulan.
Bantuan sendiri saat ini susah masuk karena jalan terputus.
Desanya menjadi salah satu daerah yang terisolasi saat ini.
"Saya bingung, semoga ada yang ngasih bantuan makanan, popok bayi, dan selimut," ucap dia.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang rawan gempa.
Maka dari itu, seluruh elemen, baik masyarakat atau pemerintah juga harus mempersiapkan diri akan kondisi para korban gempa.
Terutama bagi para korban gempa yang berada di pengungsian.
Ini beberapa bahan makanan dan minuman yang dibutuhkan korban gempa.
Mi Instan
Ini merupakan jenis makanan yang paling sering disumbangkan kepada korban bencana alam karena kepraktisannya.
Ia mudah dikemas dan dibagi-bagikan.
Mi instan, terutama mi rebus, juga memberi perasaan hangat di tubuh, apalagi jika bencananya adalah banjir atau angin puyuh.
Tapi hati-hati, jenis makanan ini kurang bergizi dan agak sulit untuk dimasak.
Nasi Bungkus
Makanan ini paling berguna untuk dibagi-bagikan kepada korban bencana alam.
Nasi bungkus juga lebih mudah untuk dikonsumsi dibandingkan mi instan karena tidak membutuhkan proses memasak.
Sumbangkanlah nasi bungkus dengan pilihan lauk yang lengkap dan bergizi seperti nasi dengan sayur dan tempe, ayam, atau telur.
Tapi, perhatikan jarak Anda dengan lokasi evakuasi.
Jika dekat nasi bungkus bisa jadi pilihan.
Kalau jaraknya jauh, nasi bungkus sebaiknya dihindari lantaran nasi bungkus sangat cepat basi.
Roti
Roti adalah makanan yang praktis dan tinggi karbohidrat.
Ia cukup mengenyangkan sehingga memberi energi lebih bagi yang mengonsumsinya. Pilihlah roti isi dengan kemasan sekali makan.
Buah-Buahan
Korban bencana alam membutuhkan makanan yang bernutrisi.
Buah-buahan bisa menjadi pilihan makanan untuk disumbangkan.
Berikan buah-buahan yang mengandung kadar gula dan karbohidrat tinggi seperti pisang dan kurma.
Minuman
Selain makanan, sumbangkanlah air mineral dalam kemasan gelas atau botol agar korban tidak dehidrasi.
Kita juga bisa menyumbangkan susu.
Susu sangat dibutuhkan di saat bencana alam, terutama oleh korban yang masih anak-anak.
Berikanlah susu dalam kemasan kotak sekali minum.
Makanan Ringan
Kita juga dapat menyumbangkan makanan ringan seperti biskuit manis atau keripik asin.
Makanan ini setidaknya memberikan energi dan dapat mengganjal perut ketika lapar.
Itulah berbagai jenis sumbangan makanan yang cocok untuk dibagikan ke korban bencana alam.
Bantuan kita akan sangat dibutuhkan oleh mereka yang kurang beruntung.
5 Cara Aman Hilangkan Panu di Kulit, Gak Perlu Obat Tetes yang Rasanya Panas saat Dipakai
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR