Ciri-ciri keracunan ikan buntal tersebut bisa muncul selang 10-45 menit setelah makan ikan buntal.
Apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis yang tepat, orang yang keracunan ikan buntal bisa lumpuh, pingsan, sesak napas, sampai meninggal dunia.
Meski beracun, ternyata ikan buntal termasuk salah satu hidangan mewah di Jepang.
Jepang sendiri merupakan salah satu negara dengan konsumsi ikan cukup tinggi.
Ya, meski beracun, ikan buntal masih bisa diolah menjadi hidangan lezat.
Salah satu negara yang banyak mengolah ikan buntal adalah Jepang.
Ikan buntal atau disebut juga ikan fugu di Jepang dihidangkan sebagai hidangan mewah dengan harga mahal.
Tidak sembarang orang bisa mengolah ikan buntal dengan menghilangkan racunnya.
Pemerintah Jepang secara ketat mengontrol siapa saja yang bisa mengolah ikan buntal.
Dilansir dari Business Insider, koki yang memasak ikan buntal perlu mengikuti ujian ekstensif sebelum mereka diizinkan secara hukum untuk menyajikan ikan buntal.
Semua keterampilan dan pelatihan yang digunakan untuk menyiapkan ikan buntal ini berpengaruh terhadap harga makanan ikan buntal.
Bukan hanya karena keterampilan khusus, hidangan ikan buntal juga menjadi mahal karena salah satu jenis ikan buntal, yaitu torafugu, termasuk hewan yang hampir terancam punah.
Pada 2005, pemerintah Jepang membatasi kuota dan musim penangkapan torafugu.
Meski ada versi budidaya ikan buntal yang jauh lebih murah tetapi banyak konsumen mengatakan rasa ikan buntal budidaya tidak enak.
Jadi jangan sembarangan mengonsumsi ikan satu ini.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR