Namun, sejumlah wanita memang baru dikaruniai kesempatan bisa mengandung momongan pertamanya di usia 40 tahun ke atas.
Para ahli sendiri mendefinisikan hamil di atas usia 35 tahun sebagai kehamilan geriatri.
Kondisi ini disebut lebih menantang karena lebih berisiko, jika dibandingkan hamil anak pertama sebelum usia 35 tahun.
Melansir Healthline, jumlah sel telur atau oosit wanita secara alami mengalami penurunan signifikan setelah usia 35 tahun. Kondisi ini menjadi bagian dari persiapan menopause.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) memberikan gambaran, wanita dapat menghasilkan 300.000 sampai 500.000 sel telur pada masa pubertas.
Jumlah ini merosot tinggal sekitar 25.000 saat wanita berusia 37 tahun. Pada usia 51 tahun, jumlah sel telur yang dihasilkan tinggal sekitar 1.000.
Tak hanya jumlah sel telur, beberapa kondisi juga membuat wanita dengan usia di atas rata-rata lebih sulit hamil, antara lain:
- Sel telur yang tidak sehat
- Ovarium tidak bisa melepaskan telur dengan baik
- Kondisi kesehatan menghambat kesuburan
Kendati menghadapi tantangan kesuburan, wanita berusia di atas 40 tahun tetap memiliki peluang hamil tanpa bantuan terapi kesuburan.
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR