Polutan plastik kecil ini dapat disalahartikan sebagai makanan oleh organisme laut dan dapat mengganggu ekosistem alami.
Ada beberapa cara untuk memutus siklus polusi microfiber, salah satunya adalah dengan mencuci pakaian dengan air dingin.
Satu studi menunjukkan bahwa jumlah serat mikro yang dilepaskan selama mencuci dengan air dingin jauh lebih sedikit daripada mencuci dengan air panas.
Selain itu, air dingin juga lebih hemat energi.
Air panas membutuhkan lebih banyak energi untuk memanaskan air, kata Mary Gagliardi, juga dikenal sebagai Dr. Laundry, ilmuwan senior di The Clorox Company.
Itu berarti beralih ke air dingin dapat menambah penghematan energi yang besar.
Menurut Energy Star, mencuci pakaian Anda dengan air dingin setiap kali dapat menghemat hingga 66 dollar per tahun untuk biaya pemanasan.
Selain itu, air dingin juga dapat membantu pakaian Anda bertahan lebih lama.
"Mencuci dengan air dingin dapat membantu memperlambat pemudaran warna dan penyusutan kain," kata Stephen Hettinger, direktur teknik sistem mesin cuci di GE Appliances.
Baca Juga: Cara Cepat Mencuci Selimut Agar Segar dan Bersih
"Pengujian menunjukkan bahwa air hangat atau air panas membantu mempercepat memudarnya warna yang lebih gelap."
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa air panas atau hangat tetap disarankan untuk sejumlah cucian.
"Kapan pun Anda memiliki sesuatu yang lebih sulit untuk dibersihkan, seperti pakaian kerja yang sangat kotor, seprai dan handuk, tempat tidur, kaus kaki, pakaian dalam, atau pakaian putih yang mudah kotor, itulah saat yang tepat untuk memilih air panas," kata Gagliardi.
Air panas juga paling efektif membunuh bakteri, jadi ideal untuk mencuci setelah ada anggota keluarga yang sakit.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR