SajianSedap.com - Nasi basi sebaiknya jangan kita buang, lo.
Kenapa? Soalnya nasi basi bisa jadi bahan pestisida alami untuk tanaman.
Nah, hal inilah yang sayangnya jarang orang tahu.
Padahal, pengolahan yang benar bisa bikin hama di tanaman seperti kutu misalnya kabur.
Anda pun harus catat cara mengolah nasi basi jadi pestisida alami ini.
Gak akan nyesel kalau tahu, lo.
Anda penyuka bercocok tanam pasti tidak asing lagi dengan kutu putih kan?
Kutu putih atau disebut kutu kebul ini dikenal sebagai salah satu hama yang kerap menyerang dan merusak tanaman, khususnya di bagian daun.
Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI melalui KOMPAS.com, imago dan nimfa yang mengisap cairan daun menyebabkan kerusakan tanaman yang ditandai dengan munculnya bercak nekrotik di daun tanaman akibat rusaknya sel jaringan daun.
Serangan hama kutu putih juga dapat membuat proses fotosintesis tidak berjalan normal, sebab ekskresi hama tersebut menghasilkan madu yang menjadi tempat tumbuhnya embun jelaga berwarna hitam.
Hama kutu putih juga sangat berbahaya karena dapat berperan sebagai vektor virus.
Cara membasmi kutu putih yang menyerang tanaman bisa dilakukan dengan memanfaatkan pestisida alami yang terbuat dari nasi.
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Sabtu (8/1/2022), berikut ini cara membasmi kutu putih dengan menggunakan nasi:
- Masukkan nasi ke dalam botol air hingga memenuhi hampir setengah ukuran botol.
- Masukkan air ke dalam botol yang berisi nasi. Sisakan ruang kosong beberapa cm agar dapat memberi ruang bagi gas yang dihasilkan oleh nasi.
- Tutup botol air berisi larutan air dan nasi, kemudian diamkan selama 5-7 hari.
- Simpan botol di tempat yang teduh dan tidak terpapar matahari langsung.
- Buka tutup botol setiap hari selama beberapa waktu untuk menghindari ledakan akibat penumpukan gas.
- Setelah disimpan selama 5-7 hari, buka tutup botol, kemudian tuangkan isi yang ada di dalamnya ke wadah yang lain sambil menyaring nasi di dalamnya.
- Nasi yang disaring bisa dimanfaatkan untuk membuat pestisida organik.
- Setelah disaring, masukkan air rendaman nasi ke dalam botol semprot.
Baca Juga: Cara Menyuburkan Tanaman dengan Air Kelapa, Dijamin Tanaman Subur dan Anti Gagal Panen
- Semprotkan pestisida organik ke tanaman yang terserang hama kutu putih secara menyeluruh.
- Lakukan penyemprotan pestisida organik sekali dalam sehari. Penyemprotan pestisida organik perlu dilakukan selama 5 hari.
- Hama kutu putih pun akan hilang dari permukaan daun atau tanaman secara keseluruhan.
Air bekas mencuci ikan sering langsung dibuang karena baunya yang amis.
Padahal, air bekas mencuci ikan bisa sangat bermanfaat untuk tanaman.
Soalnya, di dalam air tersebut terkandung unsur hara yang sangat bagus untuk tanaman.
Misalnya saja, unsur nitrogen, fosfor, dan kalium yang bisa membuat tanaman jadi subur.
Selain itu juga bisa memicu tumbuhnya buah atau bunga dengan cepat dan lebat.
Dikutip dari Kompasiana.com, menurut Ditjen Perikanan Budidaya (2007), limbah cucian ikan bisa meningkatkan kandungan unsur hara dalam pupuk cair yang di dalamnya adanya kandungan unsur Nitrogen,Fosfor, Kalium dan C-organik.
Seperti pada air cucian ikan sebagai pupuk cair yang akan di berikan pada tanaman mengandung unsur hara yang di butuhkan tanaman untuk bertumbuh, contohnya pada unsur Nitrogen memiliki kandungan sebesar 2,251%, Fosfor 4,37%, Kalium 0,36%, dan C-organik 15,42%.
Lalu, bagaimana cara menggunakannya?
Sebenarnya mudah banget.
Kita hanya tinggal menyiram air cucian ikan ke atas tanah.
Baiknya air cucian ini tidak lagi mengandung organ dalam ikan, ya.
Bukan apa, takutnya organ ikan yang berada di atas tanah ini akan mengundang lalat atau kucing yang mengganggu.
Sedangkan kalau air cuciannya saja, dijamin tidak akan amis karena meresap dalam tanah.
Jadi, stop buang air cucian ikan mulai sekarang, ya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Mengatasi Hama Kutu Putih pada Tanaman Menggunakan Nasi"
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR