SajianSedap.com - Selamat tahun baru, selamat kumpul dengan keluarga!
Biasanya di momen tahun baru ini, orang beramai-ramai melakukan BBQ.
Tapi hati-hati ya, soalnya BBQ terbukti bisa menyebabkan kanker karena bara gosong yang ada pada daging.
Jadi, gimana dong caranya kalau mau bbq tidak gosong?
Nah, salah satunya adalah dengan mengetahui 2 bahan yang jadi penyebab utama bakaran cepat gosong ini.
Coba deh intip lagi deretan bahannya berikut ini.
Menambahkan kecap ke dalam sate atau daging memang paling enak.
Soalnya, kecap mudah meresap ke dalam daging sehingga membuat cita rasanya jadi makin nikmat.
Tapi, kecap bisa membuat BBQ jadi cepat gosong, lo.
Sebenarnya bukan cuma kecap, segala bahan yang terasa manis punya kemungkinan membuat BBQ jadi cepat gosong.
Pasalnya, gula di dalam bahan yang manis mudah mengkristal dan akhirnya jadi gosong.
Baca Juga: Cara Memanaskan Kentang Goreng Biar Makin Enak, Gak akan Gosong Kalau Tahu Triknya
Sebut saja misalnya bahan seperti madu, gula merah dan tentunya kecap.
Lalu, tidak bolehkah kita menggunakan bahan manis ini dalam BBQ?
Tentu saja boleh. Tapi, bahan manis ini jangan dimasukkan sejak awal pembakaran.
Bakar dulu ayam atau daging dalam keadaan polos sampai setengah matang.
Setelah itu, baru deh, oleskan bahan yang manis seperti kecap, madu atau gula merah.
Dengan begitu, bahan yang manis ini tidak terbakar terlalu lama sehingga kemungkinannya menjadi gosong pun bisa dihindari.
Rasa makanan tetap enak dan tentunya juga tetap sehat.
Bahan asam ternyata juga harus kita perhatikan.
Faktanya, bahan asam bisa membuat makanan yang dibakar jadi lebih cepat menyokelat.
Memang tidak gosong atau hangus.
Hanya saja, warnanya jadi kurang cantik.
Apalagi, kalau kita memanggang daging putih seperti sate taichan.
Tentu warnanya jadi kurang menarik kalau satenya kecokelatan, kan?
Jadi, hindari menggunakan bahan asam seperti cuka atau jeruk nipis saat membuat BBQ kalau tidak mau warnanya jadi kecokelatan.
Jalan keluarganya, kucurkan saja jeruk nipis saat telah matang. Sama segarnya, kok.
Nah, bahan manis dan asam di atas memang membuat BBQ jadi cepat gosong.
Tapi, bukan berarti kita harus menghindarinya, soalnya bahan ini bisa membuat cita rasa BBQ jadi makin nikmat.
Hanya saja, gunakan dengan solusi yang sudah kami sarankan di atas. Selamat mencoba.
Isu soal makanan yang dibakar bisa menyebabkan kanker sebenarnya tidak sepenuhnya tepat, tapi juga tidak sepenuhnya salah.
Soalnya, yang bisa menyebabkan kanker adalah bagian gosong pada bakaran.
Kalau tidak gosong, maka kemungkinan tubuh terkena kanker jadi lebih kecil.
Baca Juga: 7 Langkah Bersihkan Gosong Di Panci, Langsung Rontok Kalau Gunakan Bahan Ini
Penelitian menunjukkan kalau dalam jangka waktu panjang, mengonsumsi makanan gosong bisa menghasilkan senyawa-senyawa bersifat karsinogenik.
Baik karbohidrat, lemak, maupun protein sama-sama akan menghasilkan produk yang tidak aman jika dipanaskan tinggi atau sampai gosong.
Karbohidrat seperti tepung, gula, atau roti dalam suhu tinggi akan berubah menjadi senyawa yang disebut akrilamid.
Senyawa ini muncul kalau proses pembuatan makanan seperti kentang goreng, roti bakar atau karbohidrat lain dibuat dengan melibatkan panas lama dan tinggi di atas 150 derajat Celcius.
Hal yang sama juga berlaku pada minyak atau makanan tinggi lemak seperti daging.
Saat dipanaskan lama pada suhu di atas 150 derajat Celsius, sebagian lemak akan berubah menjadi senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik.
Makin tinggi suhunya dan makin lama proses pemanasannya, makin tinggi pula tingkat senyawa karsinogenik yang dihasilkan.
Lalu apakah sekarang kita tidak boleh lagi mengonsumsi makanan serba bakar atau goreng?
Jawabannya tentu saja tetap boleh.
Sayang sekali kalau kita tidak bisa menikmati sedapnya sate, daging bakar, steak, gorengan, roti bakar dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Tips Mencegah Pantat Panci jadi Gosong, Oles dengan Bahan Ini Sebelum Dipakai Masak
Sekali lagi perlu diingat, ini hanya faktor yang dalam jangka panjang mungkin bisa meningkatkan risiko kanker.
Kanker bukan penyakit yang muncul seketika tapi berkembang pelan-pelan dalam jangka lama.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR