Maka dari itulah, lanjut Mather, "Selama 12 bulan terakhir ini saya tidak keringkan pakaian di dalam ruangan, dan saya melihat peningkatan yang cukup baik terhadap kesehatan saya," ujar Mather.
Oleh karena itulah, berhenti mengeringkan dan menjemur pakaiannya di dalam ruangan, apalagi di kamar.
Jika kita masih melakukan itu seperti yang pernah dilakukan Mather sebelumnya, besar kemingkinan bisa terinfeksi aspergilosis paru.
Asal tahu saja, pakaian atau handuk basah yang dijemur di dalam ruangan bisa membuat membuat kelembaban ruangan meningkat hingga 30%.
Nah, peningkatan sebanyak itu membuat spora jamur berkembang biak cepat, salah satunya Aspergillus Fumigatus.
Jamur ini bisa membahayakan paru-paru, mengganggu tenggorokan, menyebabkan sinus, dan parahnya bisa menyebabkan batuk berdarah.
Infeksi ini akan lebih parah jika terjadi pada mereka yang imunitasnya lemah.
Juga pada mereka yang memiliki riwayat asma cukup parah.
Seorang profesor asal Mancheter dari Aspergillosis Centre, Prof David Dening memberi peringatan bagi orang-orang yang gemar menjemur di dalam ruangan.
Profesor Dening menyebutkan, pakaian atau handuk basah bisa melepaskan 2 liter air ke udara yang berada di dalam ruangan.
Mungkin bagi pemilik kekebalan tubuh yang cukup baik, masalah paru-paru ini tidak begitu terasa.
"Pada penderita asma bisa batuk-batuk dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah seperti pasien kanker yang menjalani kemoterapi, pasien AIDS dan orang yang memiliki penyakit auto imun, bisa terkena aspergillosisoo paru," ujar Denning.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR